Rakernas Muslimat NU

Khofifah Usulkan Libido Pelaku Kejahatan Seksual Diputus

Ketua Umum PP Muslimat NU, Hj Khofifah Indar Parawansa, dihadapan kader Muslimat di Lombok tahun 2014 lalu (santrinews.com/hady)

Samarinda – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Hj Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Indonesia tidak hanya darurat narkoba, tapi juga darurat pornografi. Menurut dia, kecanduan pornografi lebih berbahaya dari kecanduan narkoba.

Demikian disampaikan Khofifah saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Muslimat NU di Lamin Etam Samarinda, komplek Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Kamis, 5 Pebruari 2015. Rakernas berlangsung selama tiga hari hingga Sabtu, 7 Pebruari 2015 hari ini.

Khofifah yang juga Menteri Sosial Kabinet Kerja itu menyarankan agar Rakernas menelurkan rekomendasi berupa hukuman maksimal bagi pelaku kejahatan seksual. “Hukumannya juga harus berat. Bisa saja saraf libidonya diputus,” tegasnya.

Dia mengaku sudah berdiskusi dengan dokter dan ahli hukum mengenai hukuman maksimal ini. “Efek trauma bagi korbannya ini yang kita perhitungkan. Apalagi, pelaku kejahatan seksual ini korbannya banyak,” ujarnya.

Rakernas ini sebagai amanat Muslimat NU yang mengamanatkan sekurang-kurangnya dilaksanakan satu kali diantara dua kongres atas undangan Pimpinan Pusat. Sebelum Kongres tahun 2016, PP Muslimat NU menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional Bidang Pendidikan dan mengagendakan Rapat Kerja Nasional Bidang Kesehatan dan Bidang Ekonomi.

Rakernas Pendidikan kali ini diselenggarakan tanggal 5-7 Februari 2015 di Samarinda, Kalimantan Timur, dengan mengambil tema “Menguatkan Jaringan Pendidikan yang Makin Berkualitas, dan Terjangkau untuk Menyiapkan SDM yang Unggul, Kompetitif dan Ber-Akhlak Mulia”.

“Maka dalam rangka melaksanakan amanat Kongres XVI tahun 2011 di Lampung, Pimpinan Pusat Muslimat NU telah menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada tanggal 27 Mei – 1 Juni 2014,” kata Sekjen PP Muslimat NU, Hj Aniroh Slamet Efendi Yusuf.

Mengingat kebutuhan penguatan yang lebih besar pada tiga layanan dasar Muslimat NU tersebut, maka sebelum Kongres tahun 2016, PP Muslimat NU menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional Bidang Pendidikan dan mengagendakan Rapat Kerja Nasional Bidang Kesehatan dan Bidang Ekonomi.

Rakernas Pendidikan kali ini diselenggarakan tanggal 5 -7 Februari 2015 di Samarinda, Kalimantan Timur, dengan mengambil tema “Menguatkan Jaringan Pendidikan yang makin Berkualitas, Dan Terjangkau Untuk Menyiapkan SDM Yang Unggul, Kompetitif Dan Ber-Akhlak Mulia”.

Muslimat NU kini membidangi beberapa layanan. Antara lain bidang kesehatan yang membidangi Yayasan Kesejahteraan Muslimat (YKM) NU. Kini Muslimat memilik 108 RB/RS/Klinik, 10 asrama Putri /Pesantren Putri, 104 Panti Asuhan, 10 Panti Jompo.

Selain itu, bidang pendidikan yang mempunyai layanan Yayasan Pendidikan Muslimat (YPM) NU. Kini bidang ini memiliki 9.986 TK/RA, 1571 PKBM, 14.350 TPQ, 10 Balai Latihan Ketrampilan (BLK), serta 4.622 PAUD.

Sedangkan Yayasan Haji Muslimat (YHM) NU, memiliki 146 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Dan Yayasan Himpunan Daiyah dan Majelis Taklim Muslimat (HIDMAT) NU, sebanyak 59.650 MT.

Di bidang Koperasi, Muslimat memiliki 1 Induk Koperasi (INKOPAN), 9 Koperasi Sekunder, 144 Koperasi Primer, dan 355 Tempat Pelayanan Koperasi (TPK). (us/onk)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network