Pra Munas-Konbes NU
Kiai Hasyim Kumpulkan 500 Tokoh NU di Al-Hikam

Pondok Pesantren Al-Hikam Depok (dok/santrinews.com)
Jakarta – Kendati agenda Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) 2014 kembali diundur, Pondok Pesantren Al-Hikam Depok tetap menghadirkan seluruh tokoh dan pimpinan NU dari semua daerah di Indonesia.
Agenda NU ini semula akan dilaksanakan 30-31 Agustus, kemudian diundur pada 1-2 November mendatang di pesantren Al-Hikam, Depok. Keputusan pengundurannya diambil dalam rapat gabungan Syuriah dan Tanfidziah PBNU di Gedung PBNU, Rabu 27 Agustus 2014.
“Keputusan pengunduran jadwal Munas dan Konbes hanya 2 hari sebelum jadwal yang diputuskan pada rapat pleno sebelumnya, yaitu pada 30-31 Agustus,” kata orang dekat Kiai Hasyim Muzadi, Ahmad Millah Hasan, di Jakarta, Jumat 29 Agustus 2004.
Menurut Millah, pada rapat pleno 18 Agustus lalu diputuskan bahwa semua akomodasi dan transportasi pelaksanaan Munas-Konbes ditanggung oleh KH Hasyim Muzadi selaku tuan rumah. Kiai Hasyim adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam.
Karena itu, usai rapat pleno, Kiai Hasyim langsung mempersiapkan kepanitiaan lokal dan memberesi semua kebutuhan.
“Tiket semua peserta sudah diboking dan dibayar lunas. Begitu pula dengan persiapan lainnya. Intinya, Al-Hikam telah siap menyambut semua peserta,” terang mantan aktivis PMII dan IPNU ini.
Karena persiapan yang sudah matang itu, pihak panitia lokal membuat keputusan dengan tetap menggelar kegiatan dalam bentuk silaturrahim halal bihalal dan sarasehan nasional ulama pesantren serta penataan program pra munas dan konbes. Peserta pertemuan adalah para tokoh yang seharusnya datang ke Jakarta untuk menghadiri Munas-Konbes NU.
Bersamaan dengan itu, akan hadir pula 80 ulama terkemuka dari Jatim, 70 ulama pesantren dari Jateng, 62 ulama dari Jabar, dan 32 ulama Banten.
“Ada 33 wilayah yang sudah konfirmasi mengirim 5 orang utusan. Selain itu, daerah-daerah basis NU seperti Jatim, Jateng, Banten, Jabar, akan hadir dengan jumlah kontingen lebih besar, karena pengurus cabang juga ikut hadir. Total ada 500 tokoh,” katanya.
Millah menambahkan, sejumlah masalah penting akan masuk dalam agenda pembahasan. Yaitu Ahlussunnah dan Islam moderat dalam lintas Indonesia dan dunia, dan Indonesia masa depan pasca pilpres. Selain itu, dalam acara itu juga akan dibacakan “maklumat kebangsaan” tentang Indonesia masa depan.
Hingga kini, sejumlah nama tokoh nasional dijadwalkan hadir menjadi pembicara. Yaitu Presiden terpilih Joko Widodo, Jimly Asshiddiqie, Wahiduddin Adams, Jenderal Moldoko, Prof Mas’ud Said, Refly Harun, Prof Gumilar Rusliwa, dan sejumlah tokoh nasional lainnya. (ahay)