Proaktif Atasi Bahaya ISIS, Presiden SBY Kumpulkan Menteri
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat kabinet terbatas, awal Januari 2014 lalu (setkab/santrinews.com)
Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tiba-tiba menggelar rapat mendadak pada Ahad 14 September 2014. Dia mengumpulkan semua menterinya untuk membahas mengenai situasi yang berkembang tentang Islamic State Iraq and Syria (ISIS).
Apalagi, Sabtu kemarin, Densus 88 berhasil menangkap empat orang warga Turki yang ingin bergabung dengan kelompok teroris Indonesia, Santoso.
“Agenda ratas sore hari ini adalah untuk memikirkan apa yang perlu kita lakukan di dalam negeri, di Indonesia berkaitan dengan perkembangan dan dinamika yang disebut dengan ISIS yang sekarang menjadi topik di tingkat internasional,” kata SBY dalam rapat terbatas itu.
Indonesia, kata SBY, seperti dilansir Vivanews, ingin lebih pro aktif untuk mengatasi masalah ISIS ini. Meskipun, kelompok ISIS ini tidak secara nyata berdampak langsung kepada Indonesia.
“Perlu kita lakukan di Indonesia atau kontribusi apa yang bisa Indonesia lakukan bersama-sama masyarakat dunia dapat menghentikan berbagai tindak kekerasan atau tragedi kemanusiaan dari mana pun itu datangnya. Itu yang perlu kita pikirkan,” ujar dia.
Selain itu, SBY melanjutkan, dalam rapat ini juga akan dibahas mengenai penangkapan tiga orang WNI dan empat orang warga Turki yang terkait dengan aliran keras.Â
“Ini berarti jangan kita terlena seolah-olah yang berbahaya itu di luar negeri, di Timur Tengah. Tetapi, kalau kita tidak waspada dan tidak melakukan sesuatu yang tepat, bisa juga terjadi di negeri kita tindakan kekerasan seperti itu,” kata dia.
Oleh karena itu, SBY ingin memastikan negara dalam keadaan baik dan rakyat mendapatkan perlindungan atas keamanan dan ketenteraman hidupnya. (saif/ahay)