Media Inklusif Wajib Hadir Selamatkan Wajah Islam dari Wahabi Takfiri

Jajaran Pengurus PW LTN NU Jawa Timur usai rapat pleno di Kantor PWNU Jatim, Sabtu, 11 Maret 2017 (santrinews.com/ist)

Surabaya – Wakil Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Hakim Jayli menegaskan, dalam beberapa tahun terakhir gerakan radikalisme dan ujaran kebencian semakin mewabah di Indonesia.

“Saat ini NKRI berada dalam suasana battle atau pertempuran. Jelas-jelas kalangan Wahabi akan mendirikan negara Islam, dan mereka melakukannya secara terang-terangan,” kata Hakim, di sela rapat pleno PW LTN NU Jawa Timur, di Kantor PWNU Jatim Jalan Masjid Al Akbar Timu 9 Surabaya, Sabtu, 12 Maret 2017.

Ajaran Wahabi tersebut, kata Hakim, telah menjadi virus perpecahan di tengah umat di Indonesia sehingga akan mengancam eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu, menurut Hakim, kondisi ini tidak bisa dibiarkan.

Dalam situasi seperti ini, Hakim menyebut kehadiran media-media inklusif dan moderat menjadi sangat penting untuk ‘menyelamatkan” wajah Islam Indonesia yang dikenal santun dan menyejukkan.

Sebelumnya, Ketua PW LTN NU Jatim Ahmad Najib AR mendesak agar pemerintah melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap media Wahabi. Sebab, saat ini masyarakat dihadapkan dengan suguhan tayangan televisi berbasis satelit serta relay radio Salafi Wahabi yang muatannya cukup memprihatinkan dan mengancam keutuhan NKRI.

Bila pemerintah tidak segera melakukan langkah ketat tersebut, menurut Gus Najib, bukan tidak mungkin integrasi bangsa akan terancam. “Pertaruhannya terlalu mahal, yakni eksistensi NKRI,” tandasnya. (saif/ubaid)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network