Menag: Dzikir Mengingat Allah dan Peran Kekhalifahan Manusia
Menteri Agama H Lukman Hakim Saifuddin (santrinews.com/sayangi)
Jakarta – Menteri Agama H Lukman Hakim Saifuddin menyambut baik Dzikir Nasional yang diselenggarakan di Masjid At-Tin dalam menyambut malam pergantian tahun. Menurutnya, dzikir penting dilakukan agar manusia senantiasa mengingat Allah serta peran dan tanggung jawabnya sebagai manusia.
“Jadi makna dari kegiatan dzikir kita, selain mengingat Allah, juga mengingat terhadap peran dan tugas kekhalifahan kita sebagai manusia,” kata Lukman, di Agung Masjid At-Tin, Jakarta, Rabu malam, 31 Desember 2014.
Kegiatan yang mengangkat tema “Dahulukan Persatuan dan Persaudaraan” ini dihadiri antara lain Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah Anies Baswedan, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, mantan Ketua Umum PB NU KH Hasyim Muzadi, AM Fatwa, KH Yusuf Mansur, Muzamil Basyuni, Wakil Ketua 1 Pelaksana Harian Masjid At-Tin, HM Sutria Tubagus dan sejumlah tokoh agama lainnya.
Menag Lukman mengatakan, kegiatan Dzikir Nasional ini diharapkan dapat mengingatkan dan merefleksi keberadaan manusia, terutama kekurangan-kekurangannya. Hasil refleksi itu diharapkan dapat menjadi bekal dalam menata kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Dzikir, lanjut Menag seperti dilansir Antara, penting dilakukan dalam rangka menemukenali jatidiri kemanusiaan sebagai hamba Allah dan sebagai khalifah Allah atau sebagai pengelola alam semesta yang menyandang peran atau fungsi-fungsi sosial.
“Semua kita tentu punya peran, fungsi, tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Karenanya, masing-masing kita sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-maisng bisa melakukan mawas diri, muhasabah, penilaian kemudian menimbang kembali apa yang sudah dilakukan selama ini dalam kita menjalankan tugas kita masing-masing,” tutur Menag.
“Dari refleksi itu, kita bisa mendapatkan kekurangan-kekurangan yang kita miliki sehingga menghadapi tahun baru 2015 ke depan kita sudah cukup punya bekal pengetahuan karena kita sudah mengetahui kelemahan-kelemahan kita itu apa saja,” tambahnya sembari berpesan agar kekurangan-kekurangan pada tahun lalu bisa dijadikan catatan untuk tidak diulang kembali pada tahun yang akan datang.
Sebelumnya melalui twitter pribadinya @lukmansaifuddin, Menag mengajak masyarakat Indonesia untuk bertenggang rasa dalam menyambut tahun 2015, seiring adanya musibah yang menimpa penumpang dan kru pesawat AirAsia. Tenggang rasa itu diwujudkan dalam bentuk tidak berhura-hura melewati malam pergantian tahun.
“Kita masih berduka dg jatuhnya #QZ8501 AirAsia. Mari ungkapkan detik2 ganti tahun dg tenggang rasa dan tak ber-hura2,” demikian imbauan Menag melalui akun twitter pribadinya. (us/saif)