Menag: Pemimpin Tidak Cukup Hanya Menjadi Pembicara yang Baik

Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin melantik 6 orang pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Agama dan Perguruan Tinggi Islam, Jum’at 17 Maret 2017 (santrinews.com/ist)
Jakarta – Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin menyebutkan bahwa pemimpin tidak cukup hanya menjadi pembicara yang baik, namun juga harus menjadi pendengar yang baik.
Hal tersebut merupakan salah satu pesan yang disampaikan Lukman ketika melantik 6 orang pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Agama dan Perguruan Tinggi Islam, Jum’at 17 Maret 2017.
Lukman juga berpesan agar pejabat berpegang teguh pada sumpah jabatan yang sudah diucapkannya dengan menggun akan hati nurani sehingga bisa membedakan mana yang haq dan bathil.
“Setiap terjadinya pelanggaran sumpah jabatan, sebelum orang lain mengetahui, hati nurani saudara-saudara sendiri yang pertama kali mengetahuinya,” katanya.
Selain itu, menurut Lukman, seorang pejabat memilik tanggung jawab moral untuk selalu memberikan contoh yang baik, sebab bagaimanapun seorang pejabat adalah teladan bagi bawahan dan masyarakatnya.
Pesan lainnya yang disampaikan Menag adalah seorang pejabat harus mampu mampu menjadi agent perubahan di lingkungannya sehingga mempengaruhi bawahannya untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Menag mengakhiri pesannya dengan menyampaikan bahwa seorang pemipin dari berbagai tingkatan harus memiliki kejujuran, keberanian dan keterbukaan untuk berkomunikasi dan berdiskusi untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada.
“Setiap pimpinan, mulai eselon paling bawah sampai eselon paling tinggi, harus memiliki kejujuran, keberanian dan keterbukaan untuk mengkomunikasikan dan mendiskusikan berbagai masalah dan kendala dalam pelaksanaan tugas atau implementasi suatu kebijakan,” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan ini para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama, dengan Sekjen Kemenag Nur Syam dan Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin (ubaid).