Muktamar NU 2015
Muktamar, Antara Islam Nusantara dan Peradaban Dunia

Jakarta – Islam nusantara dan peradaban menjadi dua tema pokok Nadhlatul Ulama (NU) dalam menggelar Muktamar ke-33 tahun ini. Muktamar akan digelar sejak 1 Agustus hingga 5 Agustus 2015 di Jombang, Jawa Timur.
Dari laman resmi muktamar NU dinyatakan bahwa tema yang diangkat dalam Muktamar tahun ini adalah “Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia”.
Islam Nusantara disebut sebagai Islam yang khas ala Indonesia, gabungan nilai Islam teologis dengan nilai-nilai tradisi lokal, budaya, dan adat istiadat di tanah air.
Karakter Islam Nusantara ini menunjukkan adanya kearifan lokal yang tidak melanggar ajaran Islam. Islam Nusantara justru menyinergikan ajaran Islam dengan adat istiadat lokal yang banyak tersebar di wilayah Indonesia.
Kehadiran Islam tidak untuk merusak atau menantang tradisi yang ada. Sebaliknya, Islam datang untuk memperkaya dan mengislamkan tradisi dan budaya yang ada secara tadriji (bertahap).
“Kami mengembangkan Islam nusantara yang ramah, toleran, dan sesuai adat istiadat lokal,” kata Sekretaris Panitia Pusat Muktamar Ke 33 NU, Syahrizal Syarif, Kamis 30 Juli 2015
Islam nusantara ini menurutnya seperti apa yang diajarkan oleh para tokoh agama seperti Wali Songo. Ajaran damai dan saling toleransi ini kemudian yang dilanjutkan oleh para tokoh agama. “Kami hanya menegaskan melalui tema Muktamar tahun ini,” kata Syahrizal.
Apalagi saat ini kawasan Timur Tengah tengah bergejolak dengan munculnya Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Harus diakui kemunculan ISIS telah mempengaruhi wajah Islam, bukan hanya di timur tengah tapi juga di dunia.
Menurut Syahrizal harus ditegaskan bahwa Indonesia punya ciri Islam tersendiri yakni Islam nusantara yang penuh damai dan toleran.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan membuka Muktamar. Sementara penutupan akan dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sejauh ini, kata Syahrizal seperti dilansir CNN Indonesia, belum ada perubahan soal jadwal Presiden dalam Muktamar NU. Koordinasi dengan protokoler dan pengamanan Presiden sudah dilakukan untuk menyambut kepala negara.
Peserta Muktamar akan mencapai 3.500 orang. Sedangkan Total seluruh warga NU yang akan hadir di arena Muktamar diperkirakan mencapai 50 orang.
Muktamar akan menggunakan empat pesantren yang didirikan oleh para pendiri NU yakni Pesantren Tebuireng, Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras, Pesantren Mamba“˜ul Ma“˜arif Denanyar, dan Pesantren Darul Ulum Rejoso.
Beberapa hal yang akan dibahas dalam Muktamar kali ini adalah memutuskan masalah keagamaan, perubahan AD/ART, penetapan garis besar program NU, rekomendasi, serta pemilihan Ketua Umum NU dan Rais Am.
NU saat ini adalah organisasi masyarakat Islam terbesar. NU didirikan oleh KH Hasyim Asyahari pada 31 Januari 1926. Saat ini NU dipimpin oleh KH Said Aqil Siraj sebagai Ketua Umum dan KH A Mustof Bisri sebagai Pejabat Sementara Rais Am. (us/onk)