NU Tidak Antikonglomerat

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (santrinews.com/istimewa)

Temanggung – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj meminta konglomerat untuk menarik atau mengangkat kelas menengah dan kelas menengah jadi mitra. NU, kata dia, tidak antikonglomerat, tetapi konglomerat harus melakukan upaya-upaya pemerataan.

“NU tidak antikonglomerat, kita hormati mereka,” kata Kiai Said saat menghadiri pelantikan PCNU Temanggung dan meresmikan tempat manasik haji di KBIH NU Babussalam Temanggung, Selasa 28 Januari 2020.

“Alhamdulillah Indonesia ada konglomerat, kita bersyukur Indonesia punya konglomerat yang high level, internasional bahkan.”

Menurut Kiai Said, konglomerat harus menarik atau mengangkat kelas menengah dan kelas menengah jadi mitra, bukan hanya jadi pendukung, bukan dieksplorasi, tetapi jadi mitra.

“Begitu pula selanjutnya kelas menengah pun harus mengangkat kelas kecil,” ujarnya.

Ia berharap NU selalu menjadi kekuatan sosial yang efektif dan mampu mewujudkan keseimbangan.

“Sekarang ini masih jomplang karena sebagian minoritas menguasai kekayaan yang luar biasa, sedangkan mayoritas miskin, terpinggirkan, bodoh, dan penyakitan,” tegasnya.

Menurut dia, semua itu harus ada keseimbangan, maka konglomerat harus melakukan upaya pemerataan. Menyinggung tentang munculnya kerajaan baru seperti Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire, dia menyatakan hal itu menunjukkan masyarakat sedang sakit dan ada rasa minder.

Ia menyampaikan orang kalau terzalimi pasti mencari jalan keluarnya Ratu Adil, Satria Piningit, dan Imam Mahdi.

“Mau melawan tidak bisa, tidak ada jalan untuk melawan, maka menunggu datangnya Ratu Adil, Satria Piningit, menunggu datangnya Imam Mahdi,” ujarnya. (ant/shir)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network