Tidak Bisa Memimpin, Santri Desak Mundur Pimpinan Pesantren

Santri Az-Zahrah melakukan aksi, 15 September 2013(the globe journal/santrinews.com)
Bireuen – Ratusan santri Pesantren Modern Al-Zahrah Desa Beuyot, Kecamatan Juli, melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Camat Juli, Minggu, 15 September 2013. Mereka mendesak direktur pesantren, Khairun Hisyan untuk mengundurkan diri dari jabatannya karena dinilai tidak mampu memimpin pesantren.
Koordinator Aksi, Inniara, siswa kelas tiga MAS Al-Zahrah seperti dilansir The Globe Journal mengatakan selama kepemimpinannya banyak guru yang dipecat. Bahkan manajemen sekolah tidak bagus, serta peraturan yang ditetapkan tidak dilaksanakan sepenuhnya.
“Misalnya peraturan yang ia buat agar semua guru yang ada di sini harus standby 24 jam di lingkungan pesantren, tapi nyatanya banyak guru-guru yang tidak masuk mengajar. Bahkan aktivitas belajar kami terganggu selama ini karena tidak semua guru masuk mengajar,” ujar Inniara.
Hal yang sama juga di ungkapkan Riki Ramadhani. Dia menilai selama ini para siswa dirugikan karena banyak guru yang tidak masuk mengajar. Riki mengatakan ini aksi ketiga yang dilakukan oleh para siswa. Sebelumnya, ujarnya pihak yayasan beberapa bulan lalu telah berjanji untuk menindaklanjuti persoalan ini.
“Tapi nyatanya sampai sekarang masih seperti ini kami di sini merasa sangat di rugikan.Tiap bulan kami harus membayar SPP, sementara aktifitas belajarnya tak berjalan seperti biasa,” kata Riki.
Santri Al-Zahrah melakukan aksi dengan membawah karton bertulisan mendesak Direktur untuk mengundurkan diri. Santri datang dengan jalan kaki dari pesantren memakai seragam sekolah. Aksi tersebut dimulai pukul 08.00 wib hingga pukul 16.00 wib berjalan dengan tertib.
Sementara itu Direktur Al-Zahrah saat di temui di komplek pesantren tidak memberikan tanggapan terkait masalah tersebut. “Saya no coment. Masalah ini hubungi saja humas yayasan, “ ujar Khairun Hisyam. (jaz/ahay)