Dugaan Kasus Korupsi Al-Quran, Golkar: Tidak Ada Aksi Tendang Priyo
Priyo Santoso (Dok/Santrinews.com)
Jakarta – Partai Golkar membantah ada pejabat terasnya yang berniat mendongkel Priyo Budi Santoso dari kursi wakil ketua DPR. Ini menyusul isu Priyo ‘main mata’ dalam dugaan kasus korupsi Al-Quran.
Sebelumnya nama Priyo memang disebut dalam persidangan kasus suap pengadaan Al-Quran di Kementerian Agama (Kemenag). Priyo disebut mendapat jatah komisi pada proyek pengadaan laboratorium komputer madrasah tsanawiyah dan Al-Quran di Kemenag tahun anggaran 2011.
Hal itu tertuang dalam putusan kasus korupsi pengadaan alat laboratorium dan pengadaan Al-Quran di Kemenag dengan terdakwa Zulkarnaen Djabar dan Dendy Prasetia Zulkarnaen Putra.
Ditambah, Priyo mengunjungi sejumlah kader Golkar di Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 1 Juni 2013. Dia menemui Fahd El Fouz, terpidana kasus korupsi proyek pengadaan Al-Quran tersebut. Fahd merupakan anak buah Priyo di MKGR. Kabarnya keduanya sempat melakukan pertemuan selama 10 menit.
“Nggak tahu saya. Dan itu siapa saya nggak ngerti. Menurut saya tidak ada yang dibilang seperti itu. sepengetahuan saya tidak ada. Jadi saya kira tenang-tenang aja lah. Dan Partai Golkar juga tidak akan mempersoalkan dia ke mana,” begitu jelas Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono di kantor Presiden Jakarta, Selasa, 4 Juni 2013.
Priyo sempat menyebut ada upaya internal Golkar untuk menjungkalkan dirinya dari kursi Wakil Ketua DPR. Agus Laksono menduga tudingan Priyo itu hanya sebagai pendapat sendiri. Dia membantah jika memang tudingan Priyo itu benar, itu artinya tengah terjadi perpecahan di Partai Golkar.
“Nggak (kekompakan terganggu). Nggak juga. Paling-paling mungkin pendapat sendiri saja. Tapi Partai Golkar tidak ada yang mempersoalkan apalagi mengundang mempertanyakan,” jelas Agung yang juga Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat ini. (jaz/saif)