SMA/SMK Dikelola Pemprov, Eksan: Tidak Boleh Lagi Ada Kesenjangan Pendidikan

Surabaya – April lalu, Dinas Pendidikan Jawa Timur telah melakukan serah terima P3D (Personel, Pendanaan, Sarana prasarana dan Dokumentasi) dengan seluruh Dinas Kab/Kota Se-Jatim, kecuali Kediri dan Kota Surabaya, karena masih mengajukan gugatan.

Hal tersebut mendapat perhatian dari anggota komisi E DPRD Jatim, Moch Eksan. Ditemui usai rapat di Kantor DPRD Jatim, Jumat, 24 Juni 2016, Eksan menegaskan, peralihan kewenangan pengelolaan SMA/SMK harus diikuti dengan perbaikan dalam dunia pendidikan. Salah satunya soal pemerataan pendidikan.

“Dengan diserahterimakan ke Pemprov, maka tak boleh lagi ada kesenjangan pendidikan, harus ada pemerataan, artinya sudah tidak ada lagi sekolah sekolah favorit yang berpusat di jantung jantung kota besar, tapi harus menyeluruh,” tandasnya.

Politisi asal Partai NasDem ini menjelaskan bila proses manajemennya itu dikelolah oleh Provinsi, maka untuk pemerataan pendidikan seluruh Provinsi Jawa Timur menata SMA/SMK itu jauh lebih efektif dibandingkan kalau itu diserahkan kepada Kabupaten/Kota seperti sebelum-sebelumnya.

Selain itu, kata wakil rakyat asal Dapil Jember-Lumajang ini, SMK lewat pendidikan vokasionalnya harus mendapat perhatian serius oleh Pemprov, hal itu penting dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

“Pendidikan vokasional itu harus lebih banyak dibandingkan dengan pendidikan umum, pendidikan vokasional yang lebih mengasah kemampuan dan keterampilan teknis dari siswa siswa SMK itu diharapkan dia lebih siap untuk menghadapi dunia kerja,” terangnya.

Apalagi tutur wakil sekretaris PC NU Jember ini, kalau yang bersangkutan tidak melanjutkan kuliah, dengan memasuki Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), maka yang dibutuhkan adalah tenaga tenaga ahli madya dan tenaga tenaga ahli madya itu salah satu sumber nya adalah dari SMK dengan berbagai jurusan, seperti jurusan otomotif, jurusan Komputer, Jurusan Tata Boga, jurusan perhotelan, kesehatan dan sebagainya.

Tak kalah pentingnya kata Eksan, adalah penekanan pada pelajaran enterpreneurship, sebab lewat enterprenuer, peserta didik punyak kemauan dan kemampuan berwirausaha, punyak keberanian untuk berwirausaha sesuai dengan latar belakang pendidikan yang bersangkutan. (rus/onk)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network