Moh Eksan: Pendidikan Tak Boleh Terganggu Meski Besok Kiamat

Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Moh Eksan (santrinews/istimewa)

Surabaya – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Jatim komisi E merespon soal bencana Ponorogo yang terjadi sabtu 1 Maret 2017. Longsor yang menerjang 23 rumah penduduk dengan jumlah korban 50 orang. Pencarian para korban yang tertimpa longsor hingga hari ini terus dilakukan oleh aparat kepolisian,TNI dan masyarakat sekitar serta para relawan.

Hal ini mendapat tangapan dari anggota DPRD Jatim Komisi E Moh Eksan asal dari jember, menurutnya pemerintah harus tanggap darurat dan harus memikirkan secara serius, terutama pasca bencana. Rehabiltas merupakan suatu keharusan pemerintah terhadap korban bencana. Mulai dari rehabilitras rumah,tempat ibadah, pendidikan dan fasilitas umum. 6 April 2017

“Rehabilitas merupakan keharusan mutlak yang harus dilakukan demi keberlangsungan dan kelanjutan hidup masyarakat,” ujarnya.

Moh Eksan juga menjelaskan betapapun bangsa ini merasa bergabung dengan suasana tersebut namun jangan terlalu lama dengan kesedihan, masyarakat harus kembali hidup normal yang berdagang,bertani, sekolah. Tetap melaksanakan tugasnya dengan baik. “kita harus kembali beraktifitas yang berdagang iya kembali berdagang dan seterusnya,” katanya

Pesan anggota Fraksi Nasdem ini terkait bencana Ponorogo terkait soal aktifitas pendidikan harus kembali lagi seperti semula. Pemerintah harus memastikan bahwa guru ngaji dan guru sekolah bisa tetap melaksanakan tugasnya dengan baik karena prosen pendidikan tidak boleh terganggu oleh apapun.

“Proses pendidikan tidak boleh terganggu kendatipun kita tahu besok kiamat proses pendidikan harus tetap berjalan. Guru yang mengajar tetap mengajar dan anak yang belajar tetap belajar tetap menjalankan tugas peradaban, menyiapkan hari esok yang lebih baik,” pungkasnya.(rus/onk}

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network