Hari Perempuan Internasional

Moh. Eksan: Perempuan Indonesia Harus Lebih Cerdas dan Mandiri

Anggota Komisi E DPRD Jatim (santrinews.com/ist)

Surabaya – Tantangan perempuan Indonesia hari ini bukan lagi perjuangan kesetaraan gender, melainkan usaha untuk meningkatkan perannya dalam mengatasi permasalahan perempuan itu sendiri.

Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Jawa Timur, Mohammad Eksan terkait dengan peringatan Hari Perempuan Internasional, Rabu, 8 Maret 2017.

“Tantangan gerakan feminisme Indonesia kontemporer bukan lagi perjuangan kesetaraan Gender, akan tetapi bagaimana perempuan itu sendiri berpedan aktif dan proaktif dalam mengatasi masalah perempuan,” katanya.

Masalah-masalah perempuan tersebut meliputi feminisme kemiskinan, perempuan korban kekerasan, perdagangan manusia, industri prostitusi dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 Maret dijadikan momentum untuk mengatasi itu.

“Sudah semestinya memaknai Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret sebagai momentum meretas kaum perempuan dari masalah perempuan itu sendiri,” imbuhnya.

Salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah dengan sistem pendidikan yang ramah gender, sehingga perempuan Indonesia menjadi kaum yang cerdas, mandiri, sejahtera dan kuat.

“Perempuan Indonesia harus lebih cerdas, mandiri, sejahtera dan kuat. Prototype perempuan seperti ini lahir dari dunia pendidikan yang ramah gender, yang konsisten terhadap perjuangan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan, tegas Eksan (ubaid)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network