Nur Syam: Ciri Santri di Pesantren Radikal Mudah Dikenali

Nur Syam (kemenag/santrinews.com)
Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) meminta semua pihak untuk mewaspadai perkembangan pesantren radikal di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kemenag, Nur Syam, menjelaskan para santri yang menimba ilmu di pesantren radikal, sangat mudah dikenali dari penampilannya.
“Ada data-data pesantren yang kita punya, di mana dikategorikan sebagai pesantren radikal. Ciri-cirinya sangat mudah, dari pakaian dan tampilan perfoma kesehariannya sangat jelas,” kata Nur Syam di Gedung Kemenag, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis 28 Agustus 2014.
Agar pesantren yang berhaluan radikal seperti ini tidak berkembang, maka diperlukan kerjasama dengan semua pihak. “Tugas pemerintah melakukan pencegahan agar pesantren seperti itu tidak berkembang pesat, baik jumlah pesantren maupun santrinya,” tukasnya.
Kemenag, kata dia, seperti dilansir Okezone, juga akan bekerjasama dengan pihak lain, seperti BNPT dan Kepolisian dan Kemenlu untuk mencegah perkembangan pesantren radikal.
Sebab, dia menduga sejumlah santri lulusan pesantren radikal dimungkinkan bergabung dengan ISIS dan kelompok radikal lainnya.
“Mereka (santri) akan dikirim ke Iraq atau Suriah dan terafiliasi dengan kelompok garis keras disana. Oleh karena itu diperlukan kerjasama semua pihak untuk mencekal mereka sebelum dikirim ke tempat konflik,” ungkapnya. (saif/ahay)