Rapat Pleno PBNU 2013

PBNU Bahas Masalah Organisasi dan Bangsa

Rapat Peleno PBNU (antara/santrinews.com)

Wonosobo – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Rapat Pleno di Pondok Pesantren Universitas Saint Al Quran (UNSIQ), Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah. Beberapa permasalahan yang bersifat internal dan eksternal organisasi akan menjadi materi bahasan.

“Ini Rapat Pleno kedua di kepengurusan PBNU masa khidmad 2010 – 2015. Yang pertama, dilaksanakan tahun 2011 lalu di Yogyakarta,” kata Sekretaris Panitia Rapat Pleno PBNU 2013 Muhammad Sulton Fatoni, Kamis, 5 September 2013 malam.

Sulton menambahkan, Untuk materi bahasan yang bersifat internal, di antaranya adalah pemberdayaan ekonomi umat, penguatan dan penataan kelembagaan, pengembangan media dan teknologi informasi, penataan dan peningkatan kualitas pendidikan, penguatan jaringan kerja nasional dan internasional, pemberdayaan hukum dan penegakan keadilan, pemberdayaan politik warga, serta penataan asset Nahdlatul Ulama, dan kaderisasi.

Sementara materi bahasan eksternal antara lain menyikapi isu-isu terkini, salah satunya permasalahan perekonomian bangsa Indonesia yang di ambang krisis.

“Seluruh hasil Rapat Pleno ini sifatnya rekomendasi. Yang internal diharapkan jadi dorongan perbaikan organisasi ke depannya, sementara yang eksternal adalah sumbangsih pemikiran dari NU untuk membantu mengatasi permasalahan bangsa Indonesia,” pungkas Sulton.

“Kiai itu kalau berkumpul yang dibicarakan pasti tidak jauh-jauh dari urusan moral, moral umat dan moral bangsa,” kata Ketua Umum PBNU KH Said.Aqil Sirodj.

Beberapa masalah eksternal yang menjadi bahasan diantaranya adalah masalah perekonomian yang tengah dihadapi bangsa Indonesia.

“Jadi bagaimana ekonomi bangsa ini bisa baik, sehingga ekonomi umat juga akan menjadi baik,” kata alumnus Pondok Pesantren Lirboyo Kediri ini.

Rapat Pleno akan dilaksanakan pada tanggal 6 – 8 September. Rapat Pleno ini adalah forum tingkatan ketiga di bawah Muktamar serta Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar ((Munas dan Konbes).

Jika Muktamar, Munas dan Konbes melibatkan keterwakilan pengurus NU di daerah sebagai peserta, Rapat Pleno sepenuhnya diikuti oleh pengurus harian, meliputi Mustasyar, Syuriyah, A’wan, Tanfidziyah, serta ketua di setiap Lembaga, Lajnah, dan Badan Otonom (Banom) di bawah naungan PBNU.(jaz/ahay).

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network