Peringati Hari Pahlawan, Tokoh Lintas Agama Kukuhkan Gus Dur sebagai Pahlawan
KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (santrinews.com/dok)
Jombang – Puluhan aktivis dan tokoh agama serta masyarakat berkumpul memperingati Hari Pahlawan di halaman Gereja GKI Jombang, Jawa Timur. Acara tersebut bertujuan mengukuhkan Presiden Keempat RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai pahlawan Indonesia.
Aan Anshori, selaku koordinator acara bertajuk Meneladani Pahlawan Meneguhkan Jombang sebagai Kota Tolerasi, menuturkan, bangsa ini butuh figur pahlawan yang nyata rekam jejaknya. “Bagi kami Gus Dur adalah Pahlawan, terlepas negara melakukan pengukuhan atau tidak,” ujarnya, Selasa, 10 Nopember 2015.
Aan menambahkan, sosok Gus Dur penting dirujuk kembali di tengah maraknya praktik intoleransi berbasis keyakinan. Menurutnya, sejak reformasi bergulir, lebih dari 1.000 rumah ibadah tidak bisa digunakan karena dihalangi negara dan kelompok intoleran. Yang mengemuka belakangan ini, 10 rumah ibadah di Aceh Singkil dibongkar karena desakkan sekelompok orang.
“Salah satu alasan mengapa kami mengkukuhkan Gus Dur sebagai pahlawan nasional adalah sikap prularisme Gus Dur sudah menjadi tolak ukur bagi kehidupan berbangsa di negara kita,” imbuhnya.
Acara diawali penyalaan lilin dan pembacaan doa secara bergantian oleh perwakilan lintas agama, yakni Pdt. Puji dari Majelis Agung Gereja Kristen Jawi Wetan, Bhikku Nyana Virya Mahavihara Buddha Trowulan, Jenny pemuka Konghucu, Wisnu Subrata Aliran Kepercayaan, serta Gus Maghfuri mewakili Nahdlatul Ulama Jombang.
Dalam orasinya, Suudi Yatmo, ketua Lesbumi NU Jombang menekankan pentingnya meneladani sosok bangsa ini. “Sebagai individu yang rendah hati, sederhana dan jelas pemihakannya terhadap kelompok yang tertindas,” kata pria yang pernah dekat dengan Gus Dur itu.
Selain itu, hadir juga Ketua PWI Jombang, Yusuf Wibisono, Ketua Majelis Sastra Madiun, Arif Gumantia, Pendeta Andreas Kristianto dari GKI Jombang. (rus/metrotv)