Peringati Harlah Pesantren dan Satu Abad Madrasah, Tambakberas Berburu Bukti Sejarah

Gerbang Pesantren Tambakberas Jombang. (Santrinews.com/gg)

Jombang – Tahun ini, usia Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) yang lebih akrab disebut Pesantren Tambakberas Jombang Jawa Timur memasuki 191 tahun. Pada saat yang sama, juga diperingati 1 abad keberadaan madrasah di pesantren setempat. Sejumlah pengakuan dan data sejarah sedang dikumpulkan.

“Sesuai dengan tugas sebagai devisi dokumen dan museum, maka tugas kami adalah menghubungi sejumlah kalangan untuk memberikan testimoni atau pengakuan dari para pelaku sejarah terkait kiprah para kiai dan pesantren di masa awal,” kata devisi dokumen atau museum, Dr HM Fathulloh Malik, MPdI, Senin, 28 Maret 2016.

Bersama panitia yang lain, Gus Hu’, sapaan akrabnya melakukan serangkaian wawancara dan pencarian dokumen demi mengukuhkan keberadaan dan kiprah para pendahulu maupun pesantren. “Sejumlah sesepuh yang masih bisa diajak komunikasi terkait kiprah para pendahulu pesantren satu demi satu kami datangi,” katanya.

Demikian pula dokumen yang membenarkan usia madrasah serta sejumlah barang penting dari para pengasuh masa awal juga terus diupayakan.

“Bahkan ada piagam yang berhasil ditemukanj panitia yang menerangkan bahwa usia madrasah ternyata lebih tua dari data yang dimiliki panitia,” terang dosen di Universitas KH Abdul Wahab Chasbullah atau Unwaha Jombang ini. Demikian pula benda bersejarah yang pernah dimiliki para pendahulu pesantren turut diinventarisir, lanjutnya.

Sebagai langkah awal dan berdasarkan masukan saat koordinasi dengan anggota devisi telah disepakati untuk menggali data dari para putra dan putri pengasuh. “Panitia sudah kami bagi agar bisa menyebar ke sejumlah dzurriyah atau keluarga pesantren,” katanya.

Karena dari para keluarga dalem tersebut nantinya akan muncul temuan baru atau bahkan rekomendasi siapa saja yang layak untuk dikonfirmasi terkait kiprah para pendahulu pesantren.

“Kami akan mengumpulkan sebanyak mungkin pandangan dan pengakuan hingga barang bersejarah dari berbagai kalangan sebagai upaya untuk mengungkap kiprah para sesepuh dan pendahulu,” ungkapnya.

Beberapa keluarga juga tidak berkeberatan berbagi koleksi foto dan benda pusaka yang nantinya akan dipamerkan. “Bahkan ada yang mengemukakan bahwa koleksi gambar yang dimiliki, belum beredar di media manapun,” lanjutnya.

Gus Hu’ juga menyadari tidak mudah memberikan dokumen bersejarah tersebut kepada panitia. “Kami bisa menggunakan kamera atau scan agar bisa mendapatkan materi yang ada,” jelasnya.

Dan nantinya seluruh koleksi tersebut akan dipamerkan di Gedung Serba Guna KH Abdullah Said dari tanggal 27 hingga 2 Juni.

Seperti diberitakan sebelumnya, PPBU didirian tahun 1825 oleh salah satu pasukan Pangeran Diponegoro yang membentengi Jawa yakni Abdussalam yang lebih populer dengan nama Mbah Saichah.

Dan di pesantren yang mulai mengenalkan model madrasah secara klasikal tahun 1915 ini juga mengadakan sejumlah kegiatan dari mulai 26 April hingga 4 Juni mendatang. (nabil)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network