Puncak Harlah, Muslimat NU Bakal Catat Rekor MURI

Jakarta – Muslimat Nahdlatul Ulama (Muslimat NU) akan mengadakan puncak peringatan hari lahir (Harlah) Ke-70 di stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 26 Maret 2016.
Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan membuka puncak peringatan harlah organisasi Wanita Islam terbesar di Indonesia itu pada pukul 14.00 WIB.
Peringatan ini akan dihadiri pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pejabat di lingkungan Pemda Kab/Kota Malang dan Kota Batu, dan masyarakat umum. Dari internal sendiri, peringatan ini dihadiri oleh pengurus harian Muslimat NU tingkat pimpinan pusat, wilayah, dan cabang di seluruh Indonesia, perwakilan seluruh anak cabang Muslimat NU yang ada di kecamatan se-Provinsi Jawa Timur, dan anggota Muslimat NU.
Sejumlah agenda akan dilangsungkan pada puncak peringatan harlah ini, termasuk atraksi serentak 70 ribu penabuh rebana dan berhijab putih 70 ribu jamaah yang terdiri atas aktivis Muslimat NU yang akan dicatat sebagai rekor oleh MURI.
Atraksi penabuhan 70 ribu rebana merupakan simbol persatuan gerak dan langkah Muslimat NU dalam mencapai kebersamaan untuk mencapai Indonesia yang lebih baik.
Sebelum puncak peringatan pada 26 Maret, Muslimat NU menyelenggarakan beberapa rangkaian acara yaitu pada Rabu 23 Maret 2016 jam 08.30-10.30 menyelenggarakan bakti sosial dengan memberikan layanan pemeriksaan gratis bagi 1.000 orang di Klinik Pratama NU, Kota Batu.
Pada waktu dan tempat yang sama diselenggarakan juga pemberian santunan bagi 250 orang lanjut usia miskin.
Kegiatan ini akan dihadiri Walikota Batu, Camat dan kepala desa sekitaran Kota Batu, Kepala dinas sosial setempat dan jajarannya, Pimpinan Pusat, Pimpian Wilayah dan Pimpinan Cabang Muslimat NU.
Sementara pada Kamis 24 Maret, pukul 07.00-09.30 Muslimat NU menyelenggarakan Lomba Mewarnai 5.000 anak-anak kelompok PAUD dan Kelompok TK se-kabupaten/kota Malang memperebutkan Piala Menteri Sosial bertempat di Alun-alun Kota Malang.
Pukul 10.00 -12.00 diselenggarakan Bakti Sosial yaitu penyaluran bantuan 245 unit alat bantu kesehatan untuk penyandang cacat (disabilitas) secara simbolis kepada 100-150 di Pendopo Bupati Kabupaten Malang. Bantuan ini berasal dari Kotak Amal Alfamart.
Pukul 14.00 sampai selesai, Muslimat NU menyelenggarakan santunan bagi 200 anak yatim dan yatim piatu di Panti Mabarot NU, Jl. Margosono Malang.
Pada Jumat tanggal 25 pukul 08.00 sampai selesai peresmian beberara tempat Rutilahu di kabupaten dan kota Malang.
Pukul 14.00 Doa Bersama 2.000 anak yatim di Stadion Gajayana Malang. Pada jam yang sama yaitu pukul 14.00 sampai selesai Muslimat NU menggelar khataman Al-Quran dengan 30 hafidzah (penghafal Al-Quran) yang berasal dari tiga cabang Muslimat NU terdekat. Sepuluh dari mereka berasal dari Kabupaten Malang. Sepuluh hafidzah lagi berasal dari Kota Malang. Sedangkan sepuluh lainnya berasal dari Kabupaten Batu.
Khataman ini akan disimak oleh 70 pengurus harian PP Muslimat NU, PW Muslimat NU, PC Muslimat NU, dan tokoh setempat. Kegiatan ini rencananya akan dilangsungkan di rumah dinas Walikota Malang.
Muslimat NU adalah organisasi sosial keagamaan dan kemasyarakatan yang menjadi sayap perempuan NU. Organisasi yang lahir pada 29 Maret 1946 ini bertujuan mengangkat harkat dan martabat perempuan Indonesia melalui bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dakwah, dan sosial.
Muslimat NU saat ini telah berkembang di 34 provinsi di Indonesia. Organisasi ini tercatat memiliki 554 cabang di tingkat Kabupaten/Kota dan 5.222 anak cabang di tingkat kecamatan. Organisasi ini memiliki lebih dari 36.000 ranting di tingkat desa/kelurahan.
Anggota Muslimat NU berjumlah sekitar 22 juta orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Belum lagi cabang istimewa Muslimat NU yang tersebar di sejumlah kota di luar negeri.
Unit layanan masyarakat yang dijalankan Muslimat NU meliputi Yayasan Kesejahteraan Muslimat (YKM) NU dengan 108 RB/RS/Klinik, 10 asrama putri/pesantren putri, 104 panti asuhan, 10 panti jompo; Yayasan Pendidikan Muslimat (YPM) NU dengan 9.986 TK/RA, 1571 PKBM, 14.350 TPQ, 10 balai latihan ketrampilan (BLK), serta 4.622 PAUD; Yayasan Haji Muslimat (YHM) NU dengan 146 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH); Yayasan Himpunan Daiyah dan Majelis Taklim Muslimat (Hidmat) NU dengan 59.650 majelis taklim; dan satu Induk Koperasi An-Nisa (Inkopan), sembilan koperasi sekunder, 144 koperasi primer, dan 355 Tempat Pelayanan Koperasi (TPK).
Selama ini Muslimat NU menyelenggarakan berbagai program dan kegiatan di bidang sosial, kemasyarakatan, kesehatan, pendidikan, advokasi dan penguatan civil society, peningkatan kapasitas umat, hingga berkontribusi dalam MDGs dan SDG’s dalam upaya memajukan masyarakat khususnya perempuan Indonesia. (us/onk)