5 Ribu Pramuka Santri Pecahkan Rekor MURI
Banjarmasin – Kementerian Agama akan menggelar Perkemahan Pramuka Santri Nusantara IV (PPSN). Event yang diperkirakan akan diikuti lebih dari 5.000 santri se-Indonesia ini diselenggarakan dari 1 – 7 Juni 2015 di Bumi Perkemahan Agro Wisata Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.
“Akan ada pemecahan rekor MURI, untuk melantunkan seni berpantun ala Islam, yang kami sebut dengan Madihin, yang akan dilantunkan oleh sekitar 5.000 santri,” kata Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Tambrin.
Aksi pemecahan rekor MURI dilakukan dalam upacara di Bumi Perkemahan Agrowisata, Tambang Ulang, Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Selasa 2 Juni 2015.
Koordinator PPSN IV, Mardani Zuhri mengatakan, madihin merupakan kesenian musik khas dari Kalimantan Selatan dalam bentuk pelantunan lagu/syair yang berisi pujian dan pesan penting tentang sejarah dan nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, serta semangat kebersamaan santri bela negara.
“Kami memilih Madihin ini untuk mendorong dan menumbuhkembangkan kesadaran pelastarian seni budaya di kalangan anak muda, khususnya santri,” ujar Mardani Zuhri yang juga menjabat sebagai Andalan Nasional Gerakan Pramuka Kwarnas.
Secara teknis, pemecahan rekor MURI Madihin ini dilakukan secara kolosal diiringi musik dan tarian. Menurut Mardani, kegiatan ini melibatkan seluruh peserta perkemahan, panitia, pendamping, dan pimpinan kontingen daerah yang datang dari 33 provinsi di Indonesia.
Selain pemecahan rekor MURI, PPSN juga akan diisi dengan penanaman 5.000 lebih pohon, oleh para peserta PPSN, sebagai bentuk kepedulian para santri terhadap lingkungan.
“PPSN kali ini juga akan diisi dengan beragam kegiatan ibadah sebagaimana di pesantren, seperti qiyamullail, shalat tahajud, jamaah dan lain sebagainya,” Tambrin menambahkan.
Event perkemahan ini, menurut dia, menjadi media dakwah dan syiar Islam. Selain identik dengan kitab kuning, ilmu agama, membaca dan menelaah Alquran, para santri juga mempunyai pengetahuan tentang kepanduan, tentang alam, dan lain sebagainya.
“Semoga acara ini berjalan lancar dan memunculkan banyak manfaat bagi kita dan negeri tercinta ini,” harap Tambrin.
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifudin juga hadir dalam kegiatan ini. Dala sambutannya, Lukman mengapresiasi terlaksananya kegiatan kemah santri yang digelar setiap tiga tahun sekali ini. “Santri dan pramuka merupakan kombinasi identitas yang sangat pas. Dari situ, alhamdulillah, banyak nilai dan ilmu yang ketika kita terjun di masyarakat manfaatnya sangat luar biasa,” ujar Lukman.
Sementara itu, Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Marbawi A Katon, mengingatkan agar para pramuka santri ini bisa lebih meningkatkan kepedulian dan kehadirannya guna merespons berbagai musibah dan masalah sosial yang terjadi di masyarakat. “Saat ini banyak musibah dan masalah yang mendera bangsa ini. Saya berharap, di tangan kalianlah semua masalah itu bisa diselesaikan!” tandasnya. (shir/ahay)