Rawat Khazanah Pesantren, CSSMoRA Gelar Ngaji Jurnalistik

Suasana Ngaji Jurnalistik di Pesantren Nurul Huda Malang (santrinews.com/zabiah)
Malang – Departemen Komunikasi dan Informasi Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSSMoRA) menggelar Ngaji Jurnalistik yang bertajuk “Membumikan Jurnalistik Pesantren untuk Menggali Khazanah Keilmuan Bangsa” di Pesantren Nurul Huda Poncokusumo, Malang, Sabtu 25 Februari 2017.
Para peserta berasal dari tingkatan SMP hingga SMK mendapatkan materi tentang motivasi menulis, bentuk-bentuk tulisan, kaidah penulisan, manajemen dan praktik pembuatan majalah dinding. Adapun pemateri ditangani langsung oleh Tim Redaksi Naturalist dari CSSMoRAUIN Sunan Ampel Surabaya.
Ketua CSSMoRA Nasional M. Zidni Nafi’ menjelaskan bahwa Ngaji Jurnalistik sebagai salah satu upaya untuk memberdayakan santri sejak dini dalam bidang jurnalistik. Selain itu juga agar budaya literasi di kalangan pesantren menjadi semakin membumi.
“Kita tahu, ulama pesantren Nusantara dahulu telah memberi teladan berkarya dengan menghasilkan ribuan kitab monumental. Dari semangat itu, santri-santri sekarang sudah seharusnya untuk menjaga dan meneruskan berkarya sesuai kebutuhan zaman dengan semangat nilai-nilai dan ajaran pesantren,” jelas mahasiswa yang pernah nyantri di Kudus itu.
Bagi Zidni, tradisi literasi ulama pesantren harus terus dikembangkan apalagi di tengah pesatnya kemajuan teknologi media sosial yang dapat mengalihkan santri untuk berkarya dengan kajian ilmiah.
“Ulama pesantren berkarya itu tidak asal menulis, tapi tulisan yang berlandaskan ilmu, mencerahkan, menginspirasi, bahkan dalam konteks saat ini dapat untuk melawan berbagai tulisan hoax yang marak beredar di media,” ujar mahasiswa UIN Bandung itu.
Salah satu peserta Navisatun Nikmah mengungkapkan dirinya sangat suka dengan hal tulis menulis, namun ia terkadang bingung dengan bagaimana cara akan memulainya.
Dari mengikuti kegiatan ngaji jurnalistik itu ia mengaku mendapat banyak pengetahuan baru tentang kepenulisan.
“Terlalu singkat rasanya kalau belajarnya hanya sehari. Saya berharap bisa lebih lagi karena masih banyak yang belum saya ketahui soal kepenulisan. Ini juga membuat saya lebih bersemangat dalam menulis,” ungkap Navisatun.
Tidak hanya jurnalistik, para mahasiswa CSSMoRA salama tiga hari berbagi materi kepada santri-santri pesantren Nurul Huda dengan materi bidang Desain Grafis, Public Speaking, Manajemen Organisasi, dan Kerajinan Tangan. (zabiah/onk)