Muktamar Muhammadiyah

Sambut Muktamar, Muhammadiyah Gelar Lomba Karya Jurnalistik Fachrodin Award

Jakarta – Menyambut Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar lomba karya jurnalistik Fachrodin Award 2020. Mengangkat grand tema: Kiprah Muhammadiyah dalam Memajukan Umat dan Bangsa.

“Terdapat empat topik,” kata koordinator lomba Imam Prihadiyoko, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Februari 2020.

Dia mengatakan topik itu pertama soal sejarah dan peran Muhammadiyah di berbagai daerah. Kedua, dakwah kader Muhammadiyah di berbagai bidang.

Ketiga, kata dia, peran amal usaha Muhammadiyah dalam melayani umat dan bangsa. Keempat peran strategis tokoh Muhammadiyah di tingkat lokal di berbagai daerah di Indonesia.

Imam menjelaskan, loma tersebut digelar sebagai ajang untuk memberikan penghargaan terhadap karya-karya terbaik jurnalistik, khususnya dalam bentuk feature.

Nantinya, berbagai tulisan yang berkaitan dengan tema tersebut akan dinilai oleh para juri yang terdiri dari wartawan senior.

“Total hadiahnya sekitar Rp 32 juta. Juara pertama Rp 7 juta. Nanti para pemenang akan diundang dalam Muktamar Muhammadiyah di Surakarta,” kata Imam.

Tulisan feature yang akan diikut sertakan pada Fachrodin Award 2020 ini harus dimuat di blog, media online, maupun media cetak dalam periode Januari-Mei 2020. Persyaratannya, hanya mengirimkan naskah yang sudah dimuat tersebut ke email Fachrodin.award@gmail.com.

Lomba ini tidak hanya terbuka untuk kader Perserikatan Muhammadiyah, melainkan juga terbuka untuk siapapun yang ingin menuliskan sejarah dan kiprah Muhammadiyah di pelosok tanah air.

Panitia menerima tulisan hingga 7 Juni 2020 dan pemenang akan diumumkan saat Muktamar Muhamamdiyah 2020 yang akan dilaksanakan di Surakarta, Jawa Tengah, pada 1-5 Juli 2020

Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah Ahmad Najib Burhani Najib mengatakan, lomba ini akan mengangkat tema-tema yang mungkin jarang diangkat oleh media pada umumnya. Karena selama ini pemberitaan Muhamamdiyah hanya berpusat di Jakarta. Padahal sebenarnya daerah lainnya juga banyak terdapat warga Muhammadiyah.

Namun, banyak tokoh-tokoh Muhammadiyah di daerah yang kurang terekspos ke tingkat nasional. Jadi, salah satu tujuan Fachrodin Award 2020, untuk meramaikan muktamar dengan mengangkat berbagai aktivitas Muhamamdiyah yang ada di daerah, kiprah tokoh lokal Muhammadiyah yang berperan nyata bagi masyarakat.

Najib mencontohkan peran Muhammadiyah di Kokoda, Papua Barat. “Kokoda adalah sebuah kampung yang penduduknya semula nomaden. Namun, sejak kehadiran Muhammadiyah, mereka menjadi menetap dan membangun peradaban,” katanya.

Kasus menarik lainnya, kata dia, Muhammadiyah di Martapura, Kalimantan Selatan yang dibangun komunitas Arab. “Di tempat lain, seperti Bengkulu, komunitas Tionghoa berperan dalam pengembangan Muhammadiyah,” kata Najib.

Inisiator Fachrodin Award 2020 Roni Tabroni menjelaskan alasan mengangkat nama Fachrodin. Menurut Roni, Fachrodin adalah tokoh Muhammadiyah yang telah mempelopori penerbitan majalah Suara Muhammadiyah sebagai alat dakwah dalam menjalankan misi kemanusiaan dan kebangsaan.

Menurut dia, sebenarnya lomba jurnalistik ini awalnya akan menggunakan nama pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan.

“Tapi setelah dikaji ternyata penggunaan Ahmad Dahlan terlalu besar. Akhirnya yang diambil tokoh pers yang memiliki jasa besar terhadap Muhamamdiyah, yaitu Haji Fachrodin,” kata Roni. (us/onk)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network