Soal Harlah NU di Kauman, Ketua Umum Ansor: Jaga Organisasi dari Anasir Khilafah

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Cholil Yaqut Qoumas (santrinews.com/istimewa)

Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Cholil Yaqut Qoumas, meminta agar warga NU dan Muhammadiyah saling menghormati dan saling menjaga selepas peristiwa Kauman.

Pernyataan Gus Yaqut ini menanggapi soal penyelenggaraan peringatan Harlah ke-94 NU yang sedianya akan digelar di Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta, tetapi terpaksa dipindahkan setelah adanya keberatan dari sekelompok masyarakat di Kauman.

Gus Yaqut mengatakan, langkah demikian jauh lebih berarti bagi kemajuan Islam di nusantara daripada saling adang. Karena itu, dia juga menyerukan agar respons keras atas peristiwa Kauman di Yogyakarta diambil hikmahnya oleh semua pihak.

“Kita tidak ingin peristiwa Kauman memicu hal serupa di basis-basis NU terhadap acara-acara Muhammadiyah. Masing-masing organisasi harus sama-sama berbenah. Jika ada masalah, dahulukan tabayyun sebelum tindakan, apalagi itu tidak terukur,” kata Gus Yaqut, Rabu malam, 4 Maret 2020.

Gus Yaqut menambahkan, Muhammadiyah dan NU merupakan tulang punggung Muslim Indonesia, bahkan dunia. Karena itu, menurut dia, mustahil jika berbicara ukhuwah Islamiyah tanpa melibatkan kedua organisasi besar ini.

Apalagi, kata dia, bangsa Indonesia memiliki persoalan besar yang harus dihadapi bersama. Atas dasar itulah, dia menekankan agar NU maupun Muhammadiyah serta komponen-komponen lainnya bergotong royong dalam menghadapi persoalan bangsa itu.

“Ada wabah corona, ada omnibus law, rapuhnya politik yang digerus perilaku koruptif, kemiskinan yang masih luas, dan lainnya. Yang tidak kalah penting jaga organisasi masing-masing dari anasir-anasir yang ingin memperjuangkan khilafah berikut perilaku intoleran, agar tidak mudah dihasut,” ujarnya. (rep/red)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network