Wapres JK Ajak NU Hilangkan Radikalisme

Wakil Presiden Jusuf Kalla (santrinews.com/metrotvnews)

Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap Nahdlatul Ulama tetap bersama-sama memikirkan kemajuan Islam dengan mengedepankan ajaran yang moderat serta menghilangkan radikalisme, sehingga Islam di Indoneia bisa menjadi referensi bagi dunia internasional.

“NU harus bisa menghilangkan tantangan radikalisme yang membuat umat Islam bercerai-berai karena pandangan sebagian umat yang salah,” kata Jusuf Kalla saat menghadi hadiri tasyakuran Harlah NU ke-89, di halaman kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Sabtu, 31 Januari 2015.

Saat ini, kata dia, masih ada sebagian umat Islam yang melakukan bunuh diri dan membunuh orang dengan mengatasnamakan agama Islam. “Ini tantangan kita bersama untuk mengedepankan perdamaian,” ujarnya di hadapan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj.

Ia mengatakan, sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia sudah seharusnya Indonesia bisa menjadi pusat pemikiran Islam dunia, apalagi jika dilihat warga NU yang berjumlah hingga mencapai 86,4 juta.

Bukan hanya sebagai pusat pemikiran Islam. Indonesia juga bisa menjadi pusat referensi pemikiran Islam yang moderat dan mengambil jalan tengah dalam menyelesaikan konflik. (us/saif)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network