Imam Densus 26 Ungkap Ulama Wahabi Telah Hilangkan Hadits Bukhari-Muslim

Imam Besar Densus 26 KH Marzuki Mustamar saat mengisi materi Aswaja di Pesantren Anwarul Abror, Jadung, Dungkek, Sumenep, Sabtu, 17 September 2016 (santrinews.com/ist)

Sumenep – Pengasuh Pesantren Syabilul Rasyad Malang, KH Marzuqi Mustamar menegaskan, semua tradisi keagamaan yang dijalankan masyarakat secara turun temurun memiliki landasan yang kuat. Karena itu, dia meminta agar tidak ragu atau terpengaruh atas banyaknya gugatan yang belakangan semakin massif dilakukan oleh kelompok tertentu.

“Semua itu ada dalam kitab yang berlandasakan Ahlussunnah wal jamaah. Maka sangat untung jika kita berada dalam organisasi yang jelas jelas berasaskan Ahlussunnah Wal Jamaah yaitu organisasi Nahdlatul Ulama,” kata Kiai Marzuki.

Hal itu disampaikan Kiai Marzuki saat membicara di acara Pendidikan Khusus Dai Ahlussunnah Wal Jamaah 1926 (Densus 26) di Pesantren Anwarul Abror, Jadung, Dungkek, Sumenep, Sabtu, 17 September 2016.

Acara itu diinisiasi oleh MWC NU Dungkek dan PAC GP Ansor Dungkek. Selain Kiai Marzuki, Koordiantor Nasional Densus 26 Kiai Umaruddin Masdar dari Yogyakarta juga hadir sebagai pemateri.

Dalam kesempatan itu, Kiai Marzuki memaparkan dallil-dalil tentang tradisi ritual yang tercantum dalam Kitab Al-Muqtathafat li Ahlil Bidayah karyanya. “Semua itu ada dasarnya, tidak asal caplok,” ujar Imam Besar Densus 26, ini.

Kiai Marzuki juga mengungkapkan berbagai ancaman yang cukup serius terhadap akidah, mulai dari secara terang-terangan mengkafirkan lewat dakwah langsung maupun menggunakan media televisi dan radio.

Bahkan, ada kelompok yang telah berani menghilangkan beberapa Hadits yang di dalam Kitab Shahih Bukhari-Muslim. Utamanya hadits-hadits yang bertentangan dengan pemikiran Salafi Wahabi. (rus/onk)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network