Gelar Reses, Eksan ‘Intip’ Denyut Nadi Kehidupan Rakyat

Moch Eksan (tengah) saat melakukan serap aspirasi bersama masyarakat di Kabupaten Jember (santrinews.com/dok)

Jember – Harapan rakyat terhadap peningkatan peran dan kinerja anggota dewan dalam menjalankan fungsinya, baik regulasi, budgeting, kontrol maupun representasi, ternyata cukup tinggi. Masa reses anggota dewan pun tak disia-siakan.

Hal ini tampak terlihat pada forum reses oleh anggota DPRD Jawa Timur, Moch Eksan, di halaman Pesantren Mahasiswa Nurul Islam 2 Mangli, Jember, Selasa, 25 Nopember 2014. Selain di Mangli, Eksan juga melakukan reses dengan tatap muka langsung dengan rakyat di Kaliwates, Kencong, Suren Ledokombo, Ampel Wuluhan, dan Langkap Bangsalsari.

“Di Lima titik ni, saya bertemu dengan tak kurang dari 125 lebih anggota masyarakat dengan latar belakang yang beragam,” kata Eksan.

Mereka terdiri atas perangkat desa, anggota dewan kabupaten, mahasiswa, pengusaha, guru, buruh, kuli bangunan, petani, nelayan, pedagang, kiai, santri, tokoh masyarakat dan masyarakat umum lainnya. Hadir pula, anggota dewan Kabupaten Jember dari NasDem, yaitu Budi Wicaksono, David Seto, dan Bambang Hariyanto.

“Usul, saran dan pendapat dari masyarakat sangat luar biasa,” kata Eksan.

Usulan masyarakat itu, diantaranya tentang pembangunan infrastruktur, pelayanan pendidikan dan anak putus sekolah, biaya pendidikan bagi anak yatim, pemberdayaan koperasi dan UMKM, upah buruh, dan pemberdayaan buruh korban PHK.

Usulan lain yang tak kalah penting disampaikan masyarakat adalah tentang perlindungan terhadap pasar tradisional dan pasar rakyat, program perlindungan sosial terhadap petani dan nelayan terdampak kenaikan BBM, dan kasus poliandri.

Eksan menjelaskan, reses merupakan kewajiban konstitusional bagi setiap anggota dewan. Tujuannya menjaring aspirasi rakyat dalam berbagai hal untuk diperjuangkan menjadi kebijakan publik, baik kebijakan itu berupa produk regulasi maupun alokasi anggaran.

“Sehingga kebijakan publik yang ada sesuai dengan denyut nadi dan nafas kehidupan rakyat banyak,” ujar Eksan yang juga ketua DPD NasDem Jember.

Dalam 1 tahun, setiap anggota DPR maupun DPRD diwajibkan melakukan reses sebanyak 3 kali. Takni setiap 4 bulan sekali setelah masa sidang dewan selesai. Di penghujung bulan Nopember ini, Eksan beserta anggota DPRD Propinsi Jawa Timur, melakukan reses ke Dapil Jatim IV (Jember-Lumajang), selama 5 hari, sejak 25-30 Nopember 2014.

“Reses bertujuan menjaring aspirasi rakyat sebagai bahan dalam menyusun kebijakan publik di Jawa Timur. Agar berbagai kebijakan yang diambil memiliki akar kerakyatan yang jelas, dan melahirkan kebijakan yang pro-rakyat,” Eksan menjelaskan.

Menurut Eksan, reses saat ini memiliki nnilai sangat penting mengingat pemerintah beserta DPRD Propinsi Jawa Timur telah berhasil menetapkan APBD 2015 pada 10 Nopember lalu, serta bersamaan dengan momentum kenaikan BBM per 17 Nopember yang lalu. “Melalui reses ini, saya berkesempatan untuk sosialisasi APBD Propinsi sekaligus mendengar langsung dampak kenaikan BBM terhadap rakyat luas,” tandasnya.

Untuk memperluas dan optimalisasi jaring aspirasi rakyat, dalam melakukan reses itu Eksan melibatkan media, radio, TV, media cetak, dan online. “Rakyat di luar audien di suatu titik reses juga bisa menjalin komunikasi dengan baik, tanpa tersekat oleh batas ruang dan waktu,” tegasnya.

Misalnya, reses di Pesantren Nuris 2, itu disiarkan langsung melalui RRI Jember. Sehingga masyarakat yang tidak bisa hadir secara langsung, para pendengar dari rumah juga bisa berkomunikasi serta mengajukan pertanyaan atau usul. (jaz/onk)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network