Pilpres 2014
Khofifah: Revolusi Mental Sama dengan Hijrah Menuju Kebaikan

Khofifah Indar Parawansa di hadapan ribuan kader Muslimat NU di Jawa Tengah (dok/santrinews.com)
Solo – Juru bicara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Khofifah Indar Parawansa mengatakan revolusi mental yang diusung Jokowi dalam istilah Islam sama dengan hijrah atau berpindah dari keadaan yang buruk ke keadaan yang lebih baik.
“Revolusi mental itu maksudnya hijrah dari jalan kegelapan menuju jalan kebenaran. Jadi, tak ada kaitannya dengan PKI,” kata Khofifah di Solo, Jawa Tengah, Kamis malam, 3 Juli 2014.
Ia menegaskan, saat ini banyak orang pintar di Indonesia, tapi malah merugikan negara. Banyak pula orang ahli, tapi malah merusak Sumber Daya Alam (SDA).
Karena itu, kata Khofifah, Capres Joko Widodo mengungkapkan perlu revolusi mental di Indonesia. Pasalnya, di Indonesia banyak ahli hutan. Tapi justru yang selama ini masuk bui adalah pejabat yang ahli perhutanan.
“Jadi, Pak Joko Widodo mengajak semua elemen bangsa ini hijrah dari keburukan ke kebaikan,” tandasnya.
Ia menambahkan, mental para pejabat sekarang larut dalam kehidupan mewah yang mendorong orang melakukan perbuatan melawan hukum.
“Karena itu, kesederhanaan seorang pemimpin itu penting,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.
Khofifah mengaku sangat bersemangat memenangkan pasangan Jokowi-JK karena mereka berdua adalah tokoh yang sederhana, bertindak dan berbicara apa adanya, bukan karena ada apa-apanya.
“Kami memilih pemimpin yang antara ucapan dan perbuatannya sama. Dan itu ada pada Pak Joko Widodo-Jusuf Kalla,” tegasnya.
Ia pun menyeru agar segala bentuk kampanye hitam dihentikan karena tidak memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat.
“Seharusnya kita beradu keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif para calon, bukan malah memproduksi fitnah,” katanya.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden-wakil presiden, yakni calon nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan calon nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla. (ahay)