IPNU-IPPNU UINSA Merespon Revolusi Industri 4.0 dengan Ansos Camp

Para peserta tampak serius mengikuti acara Analisis Sosial oleh PKPT IPNU-IPPNU UIN Sunan Ampel Surabaya di Bumi Perkemahan Semen Indonesia Gresik (santrinews.com/ist)
Gresik – Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) IPNU-IPPNU UIN Sunan Ampel Surabaya berupaya berkontribusi pemikiran kritis dalam bentuk kegiatan Analisis Sosial di penduduk sekitar Bumi Perkemahan Semen Indonesia Gresik, Sabtu 5 Mei 2018.
Baca: Pelajar dan Santri Harus Jadi Penerus NU
Kegiatan yang diikuti enam puluh peserta dari alumni Latihan Kader Muda (LAKMUD) ini bernama Ansos Camp dengan mengusung tema “Dinamisasi Tradisi dalam Hegemoni Revolusi Industri 4.0”.
Berdasarkan kebijakan birokrasi pemerintah yang sedang menerapkan Revolusi Industri 4.0, pelajar NU UINSA mengkaji terkait kolektivitas masyarakat pada aspek sosial, budaya, ekonomi dan politik, dalam hal ini tradisi yang sudah melekat pada suatu komunitas masyarakat.
Baca juga: Pemprov Sumsel Fasilitasi Santri Jadi Dokter
“Kebijakan ini akan membuka lapangan kerja baru, namun juga menghilangkan lapangan kerja yang sudah ada,” kata Diny sebagai Steering Committe.
“Dalam relasi sosial akan dimudahkan dengan gadget, yang jauh terasa dekat namun yang berada di sekitar kita justru malah terasa jauh,” tambahnya.
Baca juga: Panji IPPNU Berkibar di Swiss
Sepatutnya bagi mahasiswa yang senantiasa mengamati kondisi masyarakat, kontribusi pemikiran kritisnya diharapkan mampu mewujudkan kehidupan yang sejahtera.
“Namun terkadang seorang mahasiswa merasa menjadi kasta elit di atas elemen masyarakat,” ujar Harun Rosyid, pemantik diskusi sebelum menganalisis sosial.
Menurut Harun, analisis sosial ini bebas nilai, karena bukan material yang ingin dicapai, tapi bagaimana mengajak masyarakat khususnya yang berada di daerah konflik dengan kebijakan publik.
“Targetnya mencapai hidup yang adil dalam menjalankan tradisi yang menjadi budaya masyarakat,salah satunya amaliah-amaliah NU,” tegasnya. (*)