Untukmu Kiai Zaini Mun’in

KH Zaini Mun'in (santrinews.com/ist)
Oleh: Ponirin Mika
Tanjung harum karenamu,
Yang datang tanpa diminta,
Hanya lari dari kejaran Belanda,
Mereka anggap kau orang berbahaya.
Begitu, jika orang hadir dengan cinta,
Menginginkan manusia menjadi hamba Allah,
Saat semua sudah pada mendusta,
Terbudak tahta dan harta.
Kau hadir tatkala jahat menyala-nyala,
Tak mau hiraukan keselamatan nyawa,
Cukuplah modalkan Allah,
Dzat maha segala-Nya.
Kiai Zaini Mun’in,
Namumu harum bagai kesturi,
Merebak dalam sanubari,
Berkat perjuanganmu yang suci.
Kau telah lahirkan para pejuang agama dan bangsa,
Dengan tangan ikhlasmu kau didik mereka,
Menjadi pejuang dalam segalanya,
Tempat suci kau tinggalkan,
Ini kau bekalkan, pada dzurriyahmu yang beradab,
Mereka bagai air, yang dihilangkan dahaga,
Dahaga kebaikan, kemulyaan dan penghambaan,
Dengan sikap dan tutur kata,
Cukup menjadi makna,
Bagi para pencari kebenaran agama,
Penjara sucimu, disana terlahir santri patriot,
Yang siap bela agama dan dan bangsa,
Kau tanamkan panca kesadaran, agar terpatri dalam jiwa.
Kau didik santri dengan trilogi,
Kau lengkapi dengan panca kesadaran santri,
Hanya kau inginkan manusia mandiri dan suci,
Supaya bisa mengabdi pada ilahi dan bumi pertiwi.
Kiai Zaini,
Kini kau berselimut amal,
Dihadapan Tuhan maha pengadil,
Tersenyum, ceria, bersamaNya,
Dengan cinta dan kasih sayang.
Ku yakin, bagimu kematian adalah kemulyaan dan harapan,
Melihat kehidupan yang serba berantakan,
Dan, manusia banyak lupakan tuhan,
Tergerus oleh kebiadaban dan perkembangan zaman.
Tanjung, 15 Agustus 2017