KH Azaim: Ulama Terdahulu Ajarkan Akidah Moderat

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Situbondo, KHR Achmad Azaim Ibrahimy (santrinews.com/istimewa)

Bondowoso – Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo, Kabupaten Situbondo KHR Achmad Azaim Ibrahimy mengajak umat Islam untuk menjaga semua yang diwariskan dan diajarkan oleh para ulama terdahulu yang merupakan para pendiri bangsa ini.

“Ulama terdahulu mengajarkan kita untuk menganut akidah yang moderat, tidak ekstrem, namun juga tidak bebas tanpa aturan,” katanya dalam kegiatan peringatan Isra’ Mi’raj di Masjid Agung At Taqwa, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu malam, 6 April 2016.

Kiai Azaim juga mengingatkan umat agar tetap menjunjung sikap-sikap yang santun sebagaimana juga diajarkan oleh para ulama yang bersumber dari akhlak Rasulullah Muhammad SAW.

“Indonesia ini mayoritas penduduknya umat Islam. Islam yang menganut akidah ahlussunnah wal jamaah. Nabi mengajarkan agar paham-paham lain yang kecil menghormati yang besar, dan yang besar agar menyayangi yang kecil,” kata cucu dari ulama besar almarhum KHR As’ad Syamsul Arifin ini.

Pada kesempatan itu KH Azaim juga mengupas tentang makna shalat yang tidak hanya mengandung dimensi fisik dalam beberapa gerakan. Shalat adalah ritual sekaligus nikmat yang diberikan oleh Allah agar umatnya bisa berkomunikasi langsung dengan Sang Pencipta.

“Tidak hanya Baginda Nabi yang mendapatkan keistimewaan Isra’ Mi’raj. Umat Baginda Nabi juga mendapatkan keistimewaan, meskipun bukan dalam pengertian mukijzat, yakni bermunajat kepada Allah lewat shalat. Lewat shalat kita ‘sowan’ atau berkomunikasi dengan Allah,” katanya.

Ulama lulusan pendidikan di Makkah yang juga dikenal sebagai penulis produktif ini mengemukakan warisan ulama yang tidak lupa harus dipelihara adalah menjaga integritas bangsa Indonesia dari perpecahan.

“Negara Kesatuan Republik Indonesia lahir dari keringat dan darah para ulama dan santri yang kemudian menjadi cikal bakal TNI sekarang ini. Karena itu mari kita sama-sama menjaga negara ini dalam bingkai kesatuan,” ujarnya.

Pada peringatan yang dihadiri ribuan masyarakat Muslim itu juga diisi dengan pembacaan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. (shir/ant)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network