“Spiritualitas” Jalan Pagi

Pagi ini saya jalan kaki, diselingi lari, sejauh 5 km. Ini adalah jalan kaki untuk menyambut Iedul Fitri. Saya, selama bulan puasa ini, selalu berusaha rutin jalan pagi. Kadang-kadang lari, meski dengan jarak yang lebih pendek dibanding hari-hari biasa di luar Ramadlan.

Bagi saya, olah raga di pagi hari, pada bulan Ramadan, memiliki “feel,” “roso” yang amat beda. Hanya orang-orang yang puasa yang bisa merasakan pengalaman “spiritual” unik ini.

Pertama, waktu pagi setelah subuh pada bulan Ramadan adalah “a very silent morning,” pagi yang amat tenang. Sebagian besar orang biasanya tidur usai sahur dan salat subuh. Ini beda dengan hari-hari di luar puasa. Kesibukan orang sudah mulai sejak jam 5 pagi pada hari biasa di luar Ramadan. Pengendara motor sudah mulai “war-wer,” sliweran sejak pagi-pagi sekali.

Pada bulan Ramadlan, suasananya amat beda. Sangat tenang. Orang-orang biasanya mulai berkegiatan pada pukul 7 atau 8. Dalam momen yang hening seperti itu, jalan pagi memberikan (kalau mau pinjam istilah al-Ghazali dalam kitab Misykat) “halun dzauqiyyun,” atau “roso” yang berbeda. Jalan pagi di bulan Ramadan serupa dengan sebuah “meditasi.”

Saya mencoba menyempurnakan meditasi jalan kaki ini dengan mendengarkan ceramah-ceramah Sheikh Hamzah Yusuf atau Sheikh Abdul Hakam Murad. Ceramah Sheikh Hamzah tentang kitab “Jawahir al-Qur’an” karya al-Ghazali, saya nikmati setiap pagi melalui Youtube, sambil jalan kaki.

What a morning, and what a walk!

Kedua, begitu usai jalan kaki, kadang diselingi lari, saya sudah pasti akan merasakan haus. Pada saat tidak puasa, momen yang “membahagiakan” adalah saat minum air (atau P*cari S*eat) sesudah selesai lari. Glok-glok-glok…, segerrrrr buangeeettt. Saat puasa, kita tidak bisa melakukan itu.

Pengalaman haus usai olah raga, tetapi tak boleh minum, itu unik sekali. Pada saat nafsu kita begitu meronta untuk menenggak air, tiba-tiba kita “penggak,” kendalikan — itu, bagi saya, pengalaman rohani yang lumayan “nendang.” Saya amat menikmatinya.

Sayang, Ramadlan akan segera usai, dan momen hening pagi seperti ini akan segera berlalu. (*)

Terkait

Hikmah Lainnya

SantriNews Network