Moch Eksan: Peradaban Indonesia Jauh Lebih Tua dari Amerika

Jember – Indonesia Merupakan Negara yang memiliki tradisi bernegara berabad-abad lamanya. Indonesia bukan negara baru, bukan negara yang ujug-ujug ada.

“Imperium Sriwijaya, Mojopahit, Mataram dan lain sebagainya, menjadi landasan tradisional dari civic culture Indonesia,” kata Moch Eksan, Anggota Komisi E DPRD Jatim saat memberikan pidato pada resepsi kemerdekaan ke-71, di Balai Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember, Jatim, Ahad, 25 September 2016.

Menurut Eksan, peradaban Indonesia jauh lebih tua dari peradaban Amerika Serikat sekalipun. AS adalah negara superpower yang merajai dunia sekarang dalam segala bidang. Namun, titik lemahnya, pada mentalitas bangsa ini yang iri, dengki dan enggan bersatu membangun peradaban besar.

“Sebagai perbandingan, Patung Liberty di New York Amerika Serikat dengan Masjid Agung Ampel Surabaya Jawa Timur, dibangun pada abad 18 M dan abad 14 M. Selisih lebih 4 abad, antara Amerika dan Indonesia dalam membangun peradaban,” jelas politisi yang juga Wakil Ketua Bidang Agama dan Masyarakat Adat DPW Partai NasDem Jatim.

Itu hanya contoh kecil dari sejumlah potensi peradaban Indonesia yang terlupakan dan tak menjadi perhatian bangsa ini. Bahwa Indonesia adalah negara besar. Negara muslim terbesar yang memiliki tugas dan tanggungjawab untuk menjadi “khairu ummah” (umat yang terbaik) di muka bumi. Umat yang memiliki misi amar makruf nahi mungkar.

Misi keumatan dan kebangsaan Indonesia, setelah banyak negara Islam di Timur Tengah menjadi negara demokrasi gagal. Proyek demokratisasinya tak menghadiahkan apa pun, kecuali kekacauan politik, keterpurukan ekonomi, kesemrautan sosial dan seterusnya.

“Indonesia mengemban amanah misial sebagai negara muslim demokrasi terbesar di dunia untuk mewujudkan uswah bernegara di dunia,” pungkas mantan aktivis HMI Jember ini.

Ratusan peserta yang hadir dalam acara tersebut begitu antusias. Tampak hadir juga pada acara resepsi itu Camat Silo, Manajer Kebun Silosalen, Kepala Desa, Ketua BPD, Perangkat Desa, Muslimat dan warga pada umumnya. (rus/onk)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network