Tionghoa Makassar dalam Rentang Sejarah

Judul: Sejarah Masyarakat Tionghoa Makassar dari Abad ke-17 hingga ke-20
Penulis: Yerry Wirawan
Penerbit: KPG, Jakarta
Tahun Terbit: Oktober 2016
Tebal: 339 halaman

Kajian tentang sejarah etnis Tionghoa yang hidup di luar Jawa sangat sedikit. Kebanyakan tentang warga keturunan yang berada di Jawa. Buku karya Yerry Wirawan ini menghadirkan kajian tentang masyarakat Tionghoa Makassar. Secara umum, buku ini menggambarkan dengan detail kehidupan masyarakat Tionghoa di Makassar dari abad ke-17 sampai abad ke-20.

Masyarakat Tionghoa Makassar mempunyai peran sentral saat Makassar masih menjadi pusat perdagangan di wilayah timur Nusantara. Kejayaan perniagaan abad ke-17 sampai abad ke-20 tidak bisa dipisahkan dari peran etnis Tionghoa. Bahkan meraka berperan aktif dalam perdagangan di Makassar jauh sebelum Belanda mengambil peranan penting di Makassar.

Kedatangan mereka bermula sebagai pedagang. Sebagian dari mereka menetap dan menikah dengan penduduk setempat. Selanjutnya mereka membangun komunitas atau berbaur dengan masyarakat setempat. Orang Sulawesi Selatan menyebut Tionghoa sebagai “Sanggalea’, yang berarti sering datang.

Anak keturunan para pedagang yang sering datang itu kemudian menjadi pedagang lokal yang sukses. Perusahaan-perusahaan kapal yang didirikan oleh para peranakan ini, membuat pelabuhan Makassar menjadi pusat perdagangan yang besar.

Sebagian besar keturunan Tionghoa di Makassar beragama Islam. Ada karena menikah dengan masyarakat setempat yang beragama Islam da nada memang asalnya di China beragama Islam. Sejak tahun 1605, Makassar telah menjadi wilayah yang diislamkan oleh Sultan Abdullah Awalul Islam.

Bukan hanya mengulas tentang tentang perniagaan. Buku ini juga mengurai khusus tentang peran perempuan peranakan di Makassar. Ini salah satu yang membedakan dengan karya-karya lain tentang Tionghoa. (*)

Terkait

Buku Lainnya

SantriNews Network