Aceh Kembangkan Program Digitalisasi Pesantren

Banda Aceh – Dinas Syariat Islam (DSI) Pemerintah Kota Banda Aceh berencana akan mendorong terciptanya digitalisasi dayah (pesantren). Program itu disebut e-dayah. Dengan demikian dayah yang terkesan tertinggal secara Informasi Teknologi (IT) bisa diatasi dan tidak dianggap lagi ketinggalan zaman.

Nantinya setiap dayah yang sudah memiliki e-dayah yang ada di Banda Aceh akan bisa diakses melalui jaringan internet oleh masyarakat. Baik itu kurikulum, data santri dan kebutuhan lainnya, termasuk sejarah dayah tersebut bisa diperoleh melalui online.

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal menyambut baik rencana Dinas DSI Banda Aceh terhadap perkembangan pendidikan dayah secara digital. Lembaga pendidikan dayah harus mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lain yang saat ini dianggap lebih baik dan modern.

“Kita tidak ingin dayah akan tergilas zaman, mereka harus berkembang mengikuti zaman namun tetap harus berada dalam bingkai Syariat Islam,” ujar Illiza Saaduddin Djamal usai membuka workshop manajemen dayah se-Kota Banda Aceh, Senin 25 Agustus 2014, di Aula Rumoh PMI, Banda Aceh.

Sehingga nantinya, katanya, seperti dilansir Merdeka, dengan adanya manajemen yang lebih professional, maka dayah di Banda Aceh akan mampu bersaing di era globalisasi dan modern seperti sekarang ini.

“Jadi, paradigma bahwa pintar berbahasa Inggris dan IT hanya jika sekolah di lembaga pendidikan umum nanti dapat kita ubah, karena di dayah-dayah juga akan mendapatkan pendidikan yang sama baiknya,” ujar Illiza optimis.

Kata Illiza, padahal sejarah mencatat, dayah telah banyak melahirkan ulama-ulama besar di Aceh dan memiliki kontribusi besar bagi agama dan bangsa ini. “Kita ingin dayah hari ini akan mengulang sejarah itu,” harap Illiza. (onk/nin)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network