Cegah Bahaya Narkoba, BAANAR Blusukan ke Sekolah
Sumenep – Tingginya tingkat peredaran dan penggunaan narkoba, utamanya di kalangan anak muda mengundang keprihatinan semua pihak.
Hal ini karena panyalahunaan obat-obatan terlarang seperti markoba, bisa menghancurkan generasi penerus bangsa, yang sekaligus mengancam masa depan bangsa itu sendiri.
Kenyataan inilah yang mendorong Badan Ansor Anti Narkoba (Baanar) Pimpinan Cabang Gerakan Pumuda Ansor Sumenep terus berupaya melakukan pencegahan sejak dini, khususnya terhadap anak. Salah satunya adalah dengan sosialisasi bahaya Narkoba di Sekolah.
Kamis kemarin , 9 Agustu 2018, sosialisasi dilaksanskan di dua tempat sekaligus, bekerjasama dengan lembaga pendidikan. Pertama di Lembaga Mathalibul Ulum Batu Putih Daya, dengan jumlah peserta sebanyak 90 siswa/i. Setelah itu, Sosialiasi Bahaya Narkoba juga dilaksanakan di MTsN 3 Saronggi Sumenep.
Penyuluhan yang melibatkan Baanar di tingkatan Pimpinan Anak Cabang (PAC) ini berjalan lancar dan mendapat apresiasi yang luar biasa dari pihak sekolah. Sebab sosialisasi ini dapat membantu peran lembaga dalam pendidikan dan mencegah anak dari perilaku membahayakan seperti pengaruh narkoba.
“Alhamdulillah, berjalan lancar, mendapat sambutan baik dari pihak sekolah. Sosialisasi ini memang perlu dilakukan sejak dini sebagai upaya preventif terhadap siswa,” terang Ubaidillah, sekretaris Baanar PAC GP Ansor Batu Putih.
Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Sumenep, M Muhri juga sangat mengapresiasi kinerja Baanar di tingkatan PAC yang telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.
Ia pun berharap agar kegiatan sosialisasi bahaya Narkoba ini terus ditingkatkan baik di daratan maupun kepulauan.
“Kami sangat bersyukur, selama ini, Baanar di semua PAC sangat aktif menjalankan kegiatan-kegiatan sebagai bentuk kepedulian khususnya terhadap maraknya pengaruh Narkoba yang tidak hanya di kalangan orang dewasa, tapi juga anak-anak,” ujar Muhri kepada SantriNews.
Muhri menambahkan bahwa penyalahgunaan Narkoba selama ini menjadi masalah serius dan harus dilakukan pencegahan karena mengancam masa depan generasi bangsa. “Tahun 2017 lalu, lima juta lebih pengguna narkoba se-Indonesia, 22%-nya adalah pelajar SMP-SMA dan mahasiswa,” imbuh Muhri.
Mantan Ketua PC PMII Sumenep ini menambahkan, penggunaan narkoba dari tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan meningkat. Problematika inilah yang menjadi tantangan bersama, dimana Narkoba adalah musuh bersama yang harus dilawan.
“Ironisnya lagi, kecenderungan bandar narkoba belakangan ini berusia muda. Siswa SD dan SMP sudah banyak dijadikan pengedar narkoba,” tuturnya.
Karena itu, Baanar Sumenep terus mendorong semua Kader Ansor Baanar di kabupaten Sumenep terus berperan aktif melakukan upaya-upaya pencegahan Narkoba disamping kegiatan-kegiatan lain.
“Ini sebagai wujud pengabdian kita kepada Bangsa dengan menjaga agama dan NKRI. (yukkur/onk)