Fatayat NU Inisiasi Gerakan Smart Parent untuk Generasi Milenial

Semarang – Mengasuh anak merupakan kewajiban orang tua. Khususnya untuk ibu sebagai madrasah (tempat belajar) pertama bagi anak-anaknya.

Inilah yang menjadi konsen Pimpinan Wilayah Fatayat NU dengan mengadakan seminar nasional bertajuk “Digital Parenting Peran Orang Tua dalam Menghadapi Era Digital” pada Ahad 26 Maret 2017.

Kegiatan yang bertempat di hotel Semesta ini menjadi rangkaian pelantikan pengurus baru masa khidmah 2017-2021.

Internet telah merubah pola mendidik anak. Mulai dari pendidikan formal, kebudayaan, sosial hingga bermain. Gawai tak bisa lepas dari anak-anak, sehingga orang tua harus memperhatikan kekerasan, penipuan, pornografi, perjudian dan penculikan yang ada dalam dunia maya.

Menurut H Hasan Habibie dari Pustekkom Kemendikbud, dalam digital parenting perlu kesadaran untuk mengerti dunia anak, dididik sesuai dunianya. “Konten yang bermanfaat dan mencerdaskan menjadi pilihan bagi orang tua,” paparnya.

Selain itu perlu memahami norma-norma yang ada, komunikasi, eksplorasi masalah, lingkungan pertemanan, memberi contoh kebaikan dan tahu kapan harus menghentikan kapan untuk berinternet. Di sisi lain, perhatian penuh pada anak menjadi faktor penting untuk menyesuaikan kembang dan tumbuh anak.

“Kita harus memperlakukan anak sebagai subyek bukan obyek. Ketika anak tahu lebih dulu daripada orang tua untuk akses apapun, kita sebagai orang tua merendah sedikit, jangan merendah banget, tapi merendah sejajar,” terang Dekan Psikologi Universitas Diponegoro Dr Hastaning Sakti, M.Kes.

Dilatarbelakangi oleh keprihatinan atas fenomena kekerasan terhadap anak dan berbagai masalah sosial yang diakibatkan penyalahgunaan internet terutama media sosial, PW Fatayat NU Jateng menginisiasi Gerakan “Smart Parents di Era Digital”.

Gerakan yang didukung oleh seluruh Pimpinan Cabang Fatayat NU se-Jawa Tengah ini bertujuan untuk memberikan penyadaran terhadap kader Fatayat pada khususnya dan seluruh masyarakat pada umumnya untuk bersikap bijak dalam menghadapi media.

“Kami berkomitmen untuk selalu cerdas dalam mengkonsumsi informasi di media, kritis dalam menyikapi informasi di media, menjaga anak dan keluarga dari penyalahgunaan media, berkontribusi positif di media, membangun keluarga cerdas di digital era,” papar Ketua PW Fatayat NU Jateng Hj Tazkiyyatul Muthmainnah.

Gerakan ini diharapkan menjadi salah satu upaya nyata kontribusi Fatayat dalam merespon masalah sosial untuk menjadikan masyarakat Jawa Tengah lebih baik. (zulfa/ubaid)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network