GP Ansor Tambaksari Kerahkan Banser Perangi Gangster

Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Tambaksari, Muhammad Choirul (tengah) dan Musyawi, Kasatkoryon Banser Tambaksari (kiri) (santrinews.com/istimewa)
Surabaya – Akhir-akhir ini wilayah Kecamatan Tambaksari, Surabaya mencekam karena seringnya terjadi tawuran antar anggota Gangster. Sejumlah titik yang sering dijadikan lokasi tawuran diantaranya Taman 10 Nopember, Jl Kenjeran, Jl Kapas Krampung, dan Jl Kedung Cowek.
Dalam tawuran para anggota gangster yang masih tergolong usia remaja melengkapi diri dengan senjata tajam untuk melukai lawannya. Tak jarang gangster remaja ini mencari korban secara acak untuk dilukai dan diambil barangnya.
Kondisi ini tak luput dari perhatian Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Tambaksari. Ketua PAC GP Ansor Tambaksari, Muhammad Choirul telah menginstruksikan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di bawah Satkoryon Banser Tambaksari untuk turun tangan memerangi Gangster di wilayah Tambaksari.
“Saya sudah instruksikan Kastkoryon Banser Tambaksari, Musyawi untuk mengerahkan anggota Banser di sejumlah titik rawan Gangster. Ini respon kami atas keresahan masyarakat belakangan ini,” ujar Choirul, Rabu 5 Februari 2020.
Anggota Banser yang dikerahkan ada yang secara tertutup dan ada yang berseragam.
Meski mengambil inisiatif mengerahkan anggota Banser, menurut dia, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Kepolisian maupun Muspika. Karena pengerahan anggota ini sifatnya antisipasi bukan ofensif.
Karena itu, ia menjamin tidak akan ada aksi balas dendam, apalagi aksi main hakim sendiri. Sebab, anggota Banser yang dikerahkan tidak dilengkapi senjata.
“Anggota Banser yang dikerahkan sudah terlatih dan punya bela diri. Mereka sifatnya bersiaga,” tutur pria yang akrab disapa Irul tersebut.
Irul melanjutkan, GP Ansor Tambaksari juga akan mengambil langkah preventif melalui kegiatan Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor berkeliling dari masjid ke masjid dengan melibatkan para remaja dan pemuda.
Dalam kegiatan Rijalul Ansor itu selalu dihadiri tokoh agama, tokoh masyarakat, pengurus MWC NU, Muspika dan Babinsa serta Babinkamtibmas. Jadi momen yang baik untuk melakukan pembinaan kepada generasi muda agar menjauhi kegiatan yang negatif.
“Kegiatan Rijalul Ansor ini efektif dalam pembinaan generasi muda, karena kami keliling dari masjid ke masjid, dari mushola ke mushola dengan melibatkan para remaja setempat,” ujarnya.
“Tentunya peran serta orangtua di rumah dan bimbingan guru di sekolah juga dibutuhkan, untuk menangkal pengaruh negatif,” pungkas Choirul. (*)