Pasca Jalani Ujian, Santri Al Badriyyah Mranggen Ziarah Makam Para Wali

Pengasuh Pesantren Al-Badriyyah, KH Muhibbin Muhsin Alhafidz memimpin doa (santrinews.com/zabidy)

Demak – Pasca menggelar kegiatan Imtihan Akhirussanah dan Muwada’ah, para santri kelas akhir Pondok Pesantren Al Badriyyah Mranggen, Demak, Jawa Tengah, menziarahi makam para wali dan kiai serta rekreasi.

Tradisi tahunan Pesantren Al Badriyyah ini dimaksudkan selain untuk mendoakan para kekasih Allah, juga untuk diri para santri sendiri agar kelulusan mereka mendapatkan keberkahan dan kelancaran dalam melanjutkan studi yang lebih tinggi.

“Saat jelang ujian kemarin, kita giatkan belajar, sekarang ya giat berdoa. Ini juga bentuk rasa syukur karena ujian nasional dan ujian pondok pesantren sudah kita lewati dengan lancar,” kata salah seorang santri, Hasyim ahmad, bersemangat.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 60 santri dari total 500-an santri. Kegiatan ziarah dan rekreasi ini berlangsung selama dua hari, 17-18 Mei 2016 dipimpin langsung Pengasuh Pesantren Al-Badriyyah, KH Muhibbin Muhsin Alhafidz.

Ketua panitia kegiatan, H Badrul Munir mengatakan tradisi ziarah adalah salah satu cara manusia melakukan perjalanan spiritual guna memperoleh pengalaman batin.

“Wisata ziarah merupakan tradisi yang sudah dijalankan oleh warga NU sejak lama untuk menghormati leluhur dan para wali atau orang saleh yang dianggap mendedikasikan hidupnya untuk Agama Islam,” ungkapnya.
Menurut dia, ziarah juga merupakan salah satu tradisi yang telah berlangsung lama dilestarikan pesantren, selain tahlil, muludan, manaqiban, dan lain-lain.

Kegiatan tersebut, sambung dia, tetap dilaksanakan masyarakat pesantren untuk menjemput berkah dari para salaf al-shalih, juga untuk merevitalisasi kontribusi dan teladan para leluhur agar senantiasa “˜hidup’ betapapun zaman sudah modern seperti sekarang ini.

KH Muhibbin Muhsin Al Hafidz mengatakan, kegiatan semacam ini perlu dilakukan untuk memperkenalkan sekaligus meneladani para wali. Juga untuk memperoleh keberkahan dan meneladani semangat para wali dalam berjuang mempelajari dan menyebarkan ilmu tentang Islam terutama ilmu Al Quran.

“Dari ziarah ini, para santri dapat mengambil teladan terutama bagaimana para wali beinteraksi dengan Al-Qur’an dan mengimplementasikannya dalam hidup keseharian,” jelasnya.

Kiai Muhibbin juga mewanti-wanti agar para santri saat berziarah di makam auliya dan ulama agar selalu menjaga akhlak dan tatakrama. Salah satunya yakni ketika bertawassul niat dan tujuannya untuk berdoa kepada Allah SWT bukan kepada makamnya, karena hanya Allah SWT semata yang dapat mengijabah setiap doa.

Destinasi wisata religi ini yakni menziarahi makam Sunan Kalijaga, Sunan Ampel, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Maulana Ibrahim Samarqondi, Sunan Bonang, Syeikh ma’shum Lasem, dan Syeikh Kholil Bangkalan Madura. Juga berwisata di Maharani Zoo and Goa Lamongan.

Sementara itu Zahrotun Muniroh, salah seorang peserta wisata religi ini, mengatakan, wisata religi tidak sekadar mengenal sejarah dan meneladani perjuangan tokoh besar penyebar agama islam, tetapi juga menggelar doa bersama dan berzikir untuk mendapat keberkahan dan lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah SWT agar mendapat ridla dari-Nya.

“Semoga dengan kegiatan ziarah ini, mental dan keteguhan hati santri akan tetap terjaga. Sehingga siap berkhidmah untuk masyarakat luas,” ujar Lublubatus Sakdiyah mengamini. (zabidy/onk)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network