PMII Minta Pemerintah Tolak Full Day School
Tolak Full Day School PMII Turun Jalan
Situbondo – Penolakan terhadap kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Efendi tentang Full Day School (FDS) atau sekolah lima hari terus mengalir. Kali ini datang dari Ikatan Alumni PMII Situbondo. Pasalnya, kebijakan itu dinilai akan mengancam keberadaan sekolah diniyah.
“Sebagai kota santri, di Situbondo banyak pesantren dan pendidikan madrasah diniyah yang dimulai sore hari hingga menjelang maghrib. Dengan full day school tentu madrasah diniyah terancam,” kata ketua Ketua Dewan Penasehat IKA PMII Situbondo Lutfi Joko Prihatin, saat aksi, Senin, 14 Agustus 2017.
Mereka mengkritik kebijakan FDS yang dinilai akan mengganggu eksistensi pendidikan diniyah yang selama ini turut berperan penting mendidik siswa, khususnya dalam bidang keagamaan yang sudah mampu mencetak kader bangsa intelektual dan berkarakter.
Puluhan kader PMII Situbondo melakukan longmarch dari sekretariat di jalan Basuki Rahmat menuju kantor Dinas Pendidikan Situbondo di jalan Madura. Massa menyampaikan orasi penolakan terhadap diberlakukannya FDS oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Selesai berorasi, massa melanjutkan longmarch menuju Kator Bupati di Jalan PB Sudirman. Massa kembali berorasi menuntut Pemerintah Daerah untuk tegas menolak diberlakukannya FDS di Situbondo yang terkenal dengan sebutan Kota Santri.
Dengan pengawalan ketat aparat kepolisian, massa melanjutkan aksinya bergeser ke kantor DPRD yang berada di jalan Kenanga. Massa kembali berorasi meminta anggota dewan secara resmi menyampaikan sikap penolakannya terhadap diberlakukannya FDS. Massa kemudian ditemui salah seorang anggota Dewan.
“DPRD Situbondo harus proaktif ikut mendukung kami agar menolak sistem pendidikan full day school yang sudah tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017,” tegas Antok, Sekretaris Cabang PMII Situbondo yang sekaligus menjabat President BEM STKIP PGRI.
“Tembusan surat tersebut akan kami tujukan kepada Presiden RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pengurus besar PMII dan pengurus PMII Jatim,” tegas Hasan, Ketua PMII Situbondo.
Sebelum membubarkan diri, puluhan massa PMII Situbondo yang berasal dari berbagai kampus di Situbondo ini berjanji akan terus mengawal gerakan penolakan full day school. Mereka mengatakan akan berkirim surat kepada DPRD, serta pemerintah untuk mengajak bersama-sama menolak sistem pendidikan full day school. (Fawaid Az)