Full Day School Diterapkan, Ulama Jatim Siap Mufaraqah dengan Pemerintah

Surabaya – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) serta Kiai se Jawa Timur siap mufaraqah dengan pemerintah pusat apabila Full Day School tetap diterapkan.

Hal ini disampaikan oleh ketua PWNU Jatim, KH M Hasan Mutawakkil Alallah pada rapat koordinasi PCNU se-Jatim, di gedung PWNU, Surabaya, Selasa, 8 Agustus 2017.

“Jangan sampai kiai-kiai di Jawa Timur melakukan aksi dan protes keras apalagi mufaraqah dengan pemerintah pusat,” jelas Kiai Mutawakkil.

Jika kebijakan sekolah lima hari masih berlanjut, bukan tidak mungkin nahdliyin dan pesantren turun ke jalan melakukan aksi. “Kami akan koordinasikan dengan PBNU bila diperlukan untuk menggelar aksi di Istana Negara dan serentak se-Indonesia,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo ini.

“Kalau selama ini aksi di daerah termasuk 10.000 santri di Pasuruan diabaikan, Lumajang dengan 17 ribu santri turun ke jalan tidak bergeming,” katanya.

Demikian pula Kiai Mutawakkil menyebut aksi serupa di Semarang yang tidak ditanggapi serius. “Barangkali sesekali perlu jutaan nahdliyyin dan santri aksi di depan istana menyuarakan aspirasi agar full day school dicabut,” tandas Kiai Mutawakkil.

Rapat koordinasi ini berlangsung usai shalat Dhuhur dan diikuti utusan dari PCNU se-Jatim. Tampak hadir dari unsur syuriah yakni KH Anwar Manshur, KH Anwar Iskandar, Prof KH Ali Maschan Moesa, Prof KH Shonhaji Shaleh, juga KH Syafrudin Syarif.

Sedangkan dari tanfidziyah antara lain KH M Hasan Mutawakkil Alallah, KH Sholeh Hayat, juga Prof Akh Muzakki, dan jajaran lengkap lembaga dan banom PWNU Jatim. (ubaid)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network