Santri Nurul Muttakim Tenggelam di Sungai

Serang – Asep (13 tahun), seorang santri di Yayasan Nurul Muttakim Kampung Sadang, Desa Ciagel, Kecamatan Kibin, Serang, harus mengakhiri hidupnya di Sungai Ciujung, Ahad sore, 12 Oktober 2014.

Pencarian jasad korban sempat dilakukan hingga malam hari, namun mayat santri asal Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan ini ditemukan tak jauh dari lokasi tenggelam oleh tim SAR dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Polda Banten pada Senin pagi, 13 Oktober 2014, sekitar pukul 07.00 WIB.

Sebelum tenggelam korban diketahui mandi bersama dua teman santrinya. Setiap pagi dan sore, beberapa santri diketahui mandi di Sungai Ciujung tepatnya di bawah jembatan tol. Ketika akan mandi, korban terpeleset dan masuk ke sungai yang dalam.

Diduga tidak bisa berenang, tubuh korban langsung tenggelam. Karena takut, dua rekan korban tidak berani menolong dan langsung memberitahu pengurus yayasan. Mendapat laporan ada santrinya yang tenggelam, beberapa pengurus yayasan bersama masyarakat setempat mendatangi lokasi untuk melakukan pencarian.

Beberapa warga berusaha mencari dengan cara menyelam, sedangkan warga lainnya mencari dengan cara menyisiri pinggiran sungai. Karena tak kunjung ditemukan dan kondisi sungai sudah gelap, peristiwa itupun kemudian dilaporkan ke Mapolsek Cikande.

“Dengan menggunakan perahu yang dilengkapi alat penerangan, petugas dari BPBD dan Polda Banten melakukan pencarian hingga tengah malam. Namun jasad korban tidak juga ditemukan,” kata Muhammad Safik, Kasi Trantib Kecamatan Kibin.

Kapolsek Cikande, Kompol Eko Widiantoro seperti dilansir Poskota mengatakan, pihaknya telah melakukan visum untuk memastikan jika peristiwa itu memang tenggelam. “Keluarga korban menolak untuk diautopsi karena sudah menerima kejadian ini sebagai musibah,” ungkap Kapolsek. (ful/onk)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network