KPK Vs Polri
Santri Raudlatul Mutaallim Jember Doakan KPK-Polri
Ulama Banten Yasinan di salah satu ruangan Kantor KPK, Jumat, 25 Oktober 2013 (santrinews.com/nusaonline)
Jember – Puluhan santri Pondok Pesantren Roudlatul Mutaallim di Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat sore, 23 Januari 2015, menggelar doa bersama agar perseteruan antara KPK dan Polri segera bisa berakhir.
“Konflik antara KPK dengan Polri semoga tidak berkepanjangan karena keduanya lembaga penegak hukum yang dibutuhkan masyarakat,” kata Kepala Madrasah Aliyah Raudlatul Mutaallim, Nur Kholis.
Dia mengaku prihatin dengan konflik yang terjadi antara kedua lembaga penegak hukum tersebut sebab sudah terjadi untuk kesekian kalinya. Menurutnya, kedua lembaga penegak hukum itu seharusnya berjalan beriringan dengan peran dan tugasnya masing-masing dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Kami berharap masing-masing lembaga penegak hukum tersebut bisa bersikap arif demi rakyat Indonesia. Kalau mereka saling serang, maka para koruptor yang justru diuntungkan karena mereka akan bertepuk tangan atas drama KPK versus Polri,” tegasnya.
Nur Kholis juga meminta publik tidak menarik persoalan penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang dan penetapan status tersangka Budi Gunawan ke ranah politik. “Lembaga hukum harus steril dari kepentingan politik. Hentikan politisasi terhadap dua lembaga tersebut,” pintanya.
Ansori, salah seorang santri, menyayangkan konflik antara KPK dan Polri tersebut. Dia berharap pimpinan kedua lembaga penegak hukum tersebut segera duduk bersama membahas persoalan yang sedang menderanya.
“Segera akhiri konflik itu karena masih banyak kasus korupsi dan kejahatan yang harus dituntaskan,” tegasnya.
Dengan doa bersama, Ansori berharap hati para pimpinan dua penegak hukum itu bisa terbuka demi kepentingan bangsa. “Semoga segera ditemukan jalan keluarnya,” pungkasnya. (onk/hay)