SMK Ad Dimyati Terapkan Pengenalan Sekolah Berbasis Pesantren

Siswa-siswi SMK Ad Dimyati Bandung berfose bersama di sela mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah berbasis pesantren (santrinews.com/pikiran rakyat)

BandungSMK Ad Dimyati Bandung membuat gebrakan dengan masa pengenalan lingkungan sekolah berbasis pesantren (MPLSP) selama tiga hari, Kamis-Ahad, 14-17 Juli 2016. Dengan masantren ini diharapkan akan memunculkan rasa kekeluargaan dan persaudaraan antar siswa sekaligus menjauhkan diri dari kekerasan.

“Kami ingin mengenalkan sistem pendidikan pesantren kepada para siswa baru sebanyak 176 orang untuk jurusan teknik komputer jaringan dan administrasi perkantoran,” kata Kepala SMK Ad Dimyati, Iik Abdul Chalik, di sela-sela MPLSP, Ahad, 17 Juli 2016.

Menurut Iik, selama MPLS berbasis pesantren selama masantren ini diisi dengan pembentukan disiplin siswa bekerja sama dengan TNI. “Kami juga menjalin kerja sama dengan kepolisian untuk mencegah kenakalan remaja sekaligus penyalahgunaan narkoba,” ujarnya.

Selain itu, para guru juga mengenalkan materi-materi pelajaran yang akan diterima selama di SMK. “Sedangkan pembinaan akhlak dan mental juga kami berikan termasuk membiasakan salat tahajud, salat berjemaah, dan membaca Alquran,” ucapnya.

Dengan MPLSP yang menginap di lingkungan pesantren, kata Iik, akan lebih berdampak mendalam kepada para siswa. “Apalagi dari 176 siswa hanya 15 siswa yang akhirnya memilih tinggal di Pesantren Sirnamiskin. 15 siswa itu merupakan siswa yang lokasinya jauh seperti Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, Subang, dan Bogor,” ujarnya.

Sedangkan seorang siswa kelas X SMK Ad Dimyati, M. Fikriansyah Syafaat Ramadhan, baru pertama kali masantren dengan menginap selama tiga hari dan tiga malam. “Perasaan sih senang meskipun capek dan ngantuk karena istirahat malam dari pukul 22.00-3.00 karena pukul 3.00 sudah dibangunkan untuk salat tahajud,” ujarnya.

Fikriansyah mengakui tidak ada aksi kekerasan meskipun dengan alasan kedisiplinan. “Alhamdulillah tidak ada kekerasan fisik. Kalau pun ada kesalahan cuma sebatas push-up 10 kali untuk membuat tubuh lebih sehat,” katanya. (shir/pr)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network