Rapat Pleno PBNU 2013
Konflik Suriah Dipicu Kepentingan Politik
Wakil Ketua Umum PBNU KH As'ad Said Ali (nukudus/santrinews.com)
Wonosobo – Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH As’ad Said Ali mengatakan, konflik bersaudara yang terjadi di sejumlah negara Muslim Timur Tengah, terutama Suriah dan Mesir, lebih dipicu oleh kepentingan politik.
“Perlu kita tegaskan bahwa konflik yang terjadi di Suriah itu bukan antar aliran, tapi konflik politik,” kata As’ad Ali, di arena Rapat Pleno PBNU di Kompleks Pondok Pesantren Universitas Sains Al-Quran (Unsiq), Wonosobo, Sabtu, 7 September 2013.
As’ad Ali berharap, konflik itu tidak merembet ke Indonesia dengan membawa-bawa isu aliran. Persoalan internasional terkait konflik di Suriah dan Mesir, seperti dilansir laman NU Online, akan menjadi bagian dari pembahasan komisi rekomendasi dalam Rapat Pleno PBNU.
PBNU meminta umat Islam di Indonesia untuk tidak melibatkan diri dalam konflik yang terjadi di Suriah. Konflik ini melibatkan banyak sekali pihak, termasuk negara-negara Barat yang punya kepentingan di Suriah.
“Kita berharap pihak-pihak terkait di Suriah menyelesaikan persoalan dengan damai, bukan peperangan. Namun kita tetap mengimbau warga di Indonesia tidak usah ikut campur. Kita doakan saja, kita lakukan qunut nazilah. Masalah Suriah itu memang rumit sekali, melibatkan banyak pihak,” pungkasnya. (ahay).