Hikam Zain: Guru & Murid

Jumat, 21 Oktober 2016, kami berkumpul di Pondok pesantren Zainul Islah Probolinggo, pesantren yang diasuh Gus Imam Zayadi. Menghadiri perkumpulan alumni Hadramaut Asuhan Al Habib Umar bin Hafidz.

Dalam hal ini guna untuk membahas masalah Waqi’iyah yang terjadi dan saling kunjung bertemu sahabat-sahabat juga mengambil faedah dari pada Qudama’ (para sesepuh-sesepuh). Acara begitu khidmat dan tenang, Roisul Jalsah oleh Al Habib Jamal bin Toha Baagil Batu.

Dihadiri hampir 60 orang dari seluruh perwakilan Jawa Timur. Saya berangkat bersama ustadz Wahbi (cucu Syekh Syarwani Abdan) pukul 9 pagi, kemudian jamaah shalat Jumat di Masjid Probolinggo dan tiba disana pukul setengah dua siang.

Sebuah ritual yang menarik yang saya ikuti dari beberapa perkumpulan alumni, yang paling ajibnya perkumpulan yang dinamakan al wafa’ bi ahdilllah ini, setiap mau memulai pembahasan mesti diawali dengan pembacaan kitab salaf terlebih dahulu, dalam hal ini Habib Kholid bin Hasan Madkhij sebagai petugas yang membaca kitab Anwarul Qudsiyah karangan dari wali Qutb Syekh Abdul Wahab As Sya’roni.

Berikut isi pengajian tersebut, Anda yang membacanya akan menjadi takjub dan tergetar hatinya.

وكان سيد علي بن وفا يقول كثيرا : ملازمة المريد للشيخ قد تكون افضل من سفر المريد الى المكة لان الاستاذ انما جعل ليرقى المريد الى معرفة رب البيت الذي هى اعظم من البيت، وكيف للمريد ان يترك تعظيم بيت وضعه الحق تعالى لمعرفته واسراره ، ويشتغل ببيت وضعه الحق تعالى للناس ، فان حضرة الاستاذ هي من حضرة الحق جل وعلا التي احتوت على اسرار ائمة الهدى، لانه وارث علم الانبياء عليهم الصلاة والسلام، ومن شأنه ان لايأتي حضرة استاذه قط الا بالصدق، ولو تكرار اتيانه كل يوم الف مرة

Berkata Syekh Ali Al Khawas : Mulazamatul Murid kepada gurunya terkadang lebih baik daripada murid tersebut pergi ke Makkah, karena seorang guru itulah yang akan mendorong untuk menaikkan derajat si murid sampai pada makrifat Robbul Bait yang lebih mulia dari bait tersebut. Jika sudah seperti ini bagaimana seorang murid harus meninggalkan gurunya yang mengenalkan dengan Allah dan beberapa rahasia-Nya.

Dan malah sibuk dengan bait yang diperuntukkan untuk umumnya manusia. Karena dengan kehadiran seorang ustad itu adalah kehadiran Allah swt, yang mana seorang ustadz itu membawa sir nya pemimpin yang mendapat petunjuk. Karena meraka jugalah yang mewarisi ilmu nabi besar Muhammad Saw.

Dan juga perihal yang harus dilakukan seorang murid adalah tidak mendatangi seorang ustadz kecuali dengan siqd (ketulusan, kebenaran dan kesetiaan) meskipun mendatanginya dalam satu hari seribu kali. (*)

Salam Takdzim

Ahmad Zain Bad
An Nur II Bululawang Malang.

Terkait

Hikmah Lainnya

SantriNews Network