Masjid Ampel Lurus Ka’bah?

Setelah ada peristiwa gempa bumi beberapa tahun silam yang berkelanjutan dengan isu pergeseran arah Ka’bah, maka Kementerian Agama Kota Surabaya mengadakan seminar tentang upaya meluruskan tempat pengimaman Masjid dan Mushalla se Surabaya, dengan nara sumber dari NU diwakili oleh KH Asyhar Shofwan dan dan dari Muhammadiyah diwakili oleh jajaran Majlis Tarjih (saya lupa namanya).
Kemenag saat itu mengenalkan metode baru dalam mengukur Masjid dengan Ka’bah, yakni pakai Google Earth, tinggal mengisi nama Masjid lalu akan timbul garis kuning yang lurus dengan Ka’bah. Saat itu yang dibuat contoh adalah Masjid Ampel. Bisa lihat gambar di atas.
Hasilnya luar biasa bagi ukuran di masa Wali Songo yang belum ada istilah Ilmu Falak dan Hisab. Namun mendekati sempurna, dibanding beberapa Masjid yang terbilang baru di Surabaya namun melenceng agak jauh dari Ka’bah.
Siapa yang berperan mengatur arah kiblat oleh Sunan Ampel di masa itu? Boleh dibilang sudah menjadi cerita masyhur bahwa Mbah Shonhaji (makamnya di sebelah barat Masjid Ampel) adalah seorang yang diberi tugas mengatur arah kiblat. Setelah ditetapkan posisinya, konon, masih diragukan. Kemudian Mbah Sonhaji melubang sebelah Mihrab dan dari lubang itu Ka’bah terlihat. Wallahu A’lam.
Yang jelas kami percaya dengan karomah. Dari kejadian itu Mbah Sonhaji lebih dikenal dengan Mbah Bolong. Dan karena kejadian itu pula hampir semua masjid di Jawa selalu ada lobang di baratnya Mihrab.
Di Ruang Tengah Masjid Ampel yang ada menara Kayu Jati itulah ada lubang bulat sebelah Utara —menurut juru kunci masjid— yang pernah dilubangi oleh Mbah Sonhaji. (*)
Ustaz Ma’ruf Khozin, Direktur Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur.