Diskusi di UMI, Dosen Unusia: Mahasiswa Aktivis Potensi Lahirkan Karya Ilmiah Terbaik

Dosen Unusia Muhammad Aras Prabowo (tengah) mengisi diskusi di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar (santrinews.com/istimewa)

Makassar – Struggle of Economic Students Study Club (SOS SC) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menyelenggarakan diskusi dengan mengusung tema “Apa Judul Skripsimu?” ruangan FEB UMI Makassar, Senin, 27 Agustus 2019.

Diskusi dipandu moderator Rizky Sintiana Mursiddin dengan menghadirkan dua narasumber yakni Muhammad Aras Prabowo (Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia/Unusia Jakarta) dan Dr Darwis Lanai (Ketua Jurusan Akuntansi FEB UMI Makassar).

Aras Probowo mengatakan, pembuatan skripsi bukan hal yang sulit bagi mahasiswa. Apalagi mahasiswa yang mengikuti banyak kegiatan dan organisasi kemahasiswaan.

“Karena mereka memiliki waktu selama kurang lebih 4 tahun dalam memikirkan judul beserta rumusan pembuatannya. Sehingga dalam waktu yang cukup itu saya rasa mampu untuk melahirkan skripsi dan karya ilmiah yang bernilai,” kata Aras.

Menurut Aras mahasiswa yang memiliki aktifitas selain di ruang-ruang kuliah formal seperti organisasi internal kampus maupun eksternal kampus berpotensi melahirkan karya ilmiah terbaik, bahkan memungkinkan untuk terbit pada jurnal-jurnal internasional.

Ia mencontohkan mahasiswa yang aktif berorganisasi tentu banyak ilmu pengetahuan yang mewarnai pemikirannya, bisa jadi dalam organisasi mereka mengkaji ilmu pengetahuan di luar bidangnya seperti kajian budaya, politik hingga hukum.

Hasil kajian tersebut akan melahirkan corak kajian yang baru dalam akuntansi yang disebut akuntansi multiparadigma. “Seperti kajian akuntansi dalam budaya, politik dan hukum. Artinya karya tersebut telah keluar dari paken kajian akuntansi secara umum,” ujar penulis buku “Akuntansi Dalam Kebudayaan Bugis” itu.

Sementara Dr Darwis Lanai menguraikan bahwa judul yang paling tepat adalah yang bisa menjadikan seseorang mahasiswa sarjana.

“Tak perlu yang ribet maupun terlalu panjang. Cukup memilih judul yang tepat sesuai dengan kemampuan diri sendiri sehingga tidak mempersulit diri,” ujarnya.

Darwis yang juga Kepala Audit Mutu UMI Makassar mengingatkan bahwa ACC judul kadang teramat sulit dikarenakan banyak dari mahasiswa hanya menyusun sebuah skripsi bukan membuat skripsi. Data yang digunakan adalah copy paste dari hasil karya orang lain atau dari google.

Dalam penutupnya, Doktor lulusan Universitas Brawijaya Malang ini menghimbau agar para mahasiswa tidak mensia-siakan waktu 3 tahun menempuh pendidikan hanya untuk menjadi mahasiswa “sampah” tapi jadilah mahasiswa yang keluar dengan meraih gelar “mahasiswa bernilai”.

Bukan hanya mahasiswa dari UMI, diskusi ini juga diikuti dari universitas lain seperti mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tri Darma Nusantara, Universitas Islam Negeri Alauddin, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Nitro dan Universitas Hasanuddin.

Ketua SOS SC Ferian Pratama menyampaikan, kegiatan ini adalah bentuk dukungan terhadap UMI untuk go internasional. FEB pada khususnya agar manghasilkan lulusan dengan karya ilmiah terbaik yang biasa menjadi rujukan oleh mahasiswa universitas lain di Indonesia. (rus/onk)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network