IAI TABAH: Dialog Lintas Iman, Perkokoh Ideologi Bangsa

Lamongan – Hambatan komunikasi lintas iman menjadi permasalahan besar dalam isu intoleransi di Indonesia, karenanya diperlukan ruang dialog lintas iman sebagai upaya membangun persaudaraan di tengah masyarakat yang multireligius dan multikultur.

Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (IAI TABAH) Lamongan bekerja sama dengan UEM Asia menyelenggarakan seminar lintas iman dengan tema “Kontribusi Lintas Iman Dalam Memperkokoh Ideologi Bangsa” di Aula El Musthofa Meeting Hall IAI TABAH Lamongan Jawa Timur, Sabtu, 12 Juni 2021.

Moh Khoirul Fatih, Ketua Panitia Seminar menyampaikan bahwa di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk diperlukan membuka ruang dialog dengan tujuan agar saling mengenal dan tumbuh sikap saling menghargai.

Menurut dia, maraknya kasus intoleransi yang mengatasnamakan agama perlu direspon secara serius oleh para tokoh lintas iman dengan cara melaksanakan dialog keagamaan sebagai upaya merawat Indonesia dan menepis isu-isu kekerasan atas nama agama.

Dr Alimul Muniroh,Rektor IAI TABAH Lamongan menyampaikan dalam pidatonya bahwa seminar lintas iman ini terselenggara karena kerjasama baik antara kampus IAI TABAH dengan UEM Asia. Keduanya memiliki program yang sama yakni menjadi agen perdamaian bagi Indonesia.

Melalui seminar lintas iman ini kami ingin memberikan kontribusi kepada Negara untuk turut serta menjaga kerukunan umat beragama dan memperkokoh ideologi bangsa.

Empat pilar bangsa yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan NKRI merupakan dasar Negara yang sudah final dan tidak dapat ditawar lagi.

“Oleh karenanya kami IAI TABAH Lamongan memiliki keinginan kuat untuk memperkuat prisnsip Hubbul Wathon Minal Iman. Kedepan IAI TABAH Lamongan akan selalu membuka diri dan melaksanakan penelitian dan seminar yang beriorientasi pada nilai nilai moderasi beragama,” tegas Alimul Muniroh.

Pdt Petrus Sugito, Ketua UEM Asia menyampaikan bahwa pada dasarnya pihaknya memiliki banyak program salah satunya adalah seminar lintas iman. “Tujuannya agar kita umat beragama yang hidup di Indonesia ini dapat saling melakukan komunikasi secara baik dan menumbuhkan sikap toleransi di antara umat beragama yang plural,” ujarnya.

Melalui seminar ini diharapkan dapat menjadi jalan bagi umat Muslim, Kristen, Buddha, Hindu, dan Khonghucu untuk saling membuka diri dan berusaha mencari titik temu agar tercipta harmoni nasional dan bisa bersama sama mendukung program pembangunan Negara.

Kegiatan seminar ini dihadiri oleh Dr Yuhronur Efendi (Bupati Lamongan), Prof Akh Muzakki, Nyai Hj Lujeng Lutfiyah, I Gusti Ketut Budhiartha (Sekretaris PHDI Jatim, Anggota FKUB Jatim), Pdt. Natael Hermawan (Ketua PGI Jatim), Prof Philip K. Widjaja (Ketua Pengurus Pusat Persatuan Umat Buddha Indonesia), Ws. Liem Liliany Lontoh (Ketua Matakin DKI Jakarta), dan Direktur UEM Asia.

Kegiatan seminar dilaksanakan dengan protokol kesehatan, ditayangkan secara live melalui streaming youtube dan zoom meeting. (fatih/red)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network