Jelang Kongres Muslimat NU, PBNU Ingatkan Khofifah Soal Regenerasi

Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa (kiri) bersama Presiden Jokowi menabuh rebana bersama 70 ribu kader Muslimat NU dalam acara Harlah ke 70 Muslimat NU di Stadion Gajayana, Kota Malang, Sabtu, 26 Maret 2016 (santrinews.com/times)

Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta Khofifah Indar Parawansa untuk menyerahkan estafet kepemimpinan sebagai ketua umum Muslimat NU kepada kader lain. Mengingat Khofifah sudah menjabat tiga periode.

Permintaan itu disampaikan Katib `Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf menjelang perhelatan Kongres XVII Muslimat NU yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, 23-27 November 2016.

“Tanpa mengurangi rasa hormat, (rapat gabungan syuriyah-tanfidziyah) meminta Ibu Khofifah Indar Parawansa, saatnya pada kongres kali ini menyerahkan estafet kepemimpinan kepada kader lain,” kata Gus Yahya di Jakarta, Jumat, 11 Nopember 2016.

Ia menjelaskan, sesuai hasil rapat gabungan syuriyah-tanfidziyah pada 27 Oktober, PBNU mengingatkan Muslimat NU agar kembali pada Anggaran Dasar Nahdlatul Ulama Pasal 16 Ayat 3 yang menyatakan bahwa masa khidmat ketua umum pengurus badan otonom NU adalah dua periode.

“Kecuali ketua umum pengurus badan otonom yang berbasis usia adalah satu periode,” tandasnya.

Sebagai forum tertinggi di Muslimat NU, kongres tersebut diharapkan menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat baik bagi Muslimat NU sendiri maupun bangsa dan negara.

Secara khusus, lanjut Gus Yahya, PBNU mengingatkan agar terjadi regenerasi dalam kepemimpinan Muslimat NU yang selama tiga periode dipimpin Khofifah Indar Parawansa.

PBNU, katanya, sudah menoleransi kepemimpinan Khofifah di Muslimat NU selama tiga periode. Namun, kali ini tidak, sebagai langkah mengantisipasi kemacetan yang lebih lama dalam proses kaderisasi.

Imbauan agar ketua umum tak melebihi batas dua kali masa khidmat tersebut juga berlaku untuk sejumlah badan otonom NU lain, khususnya yang tidak bebasis usia, seperti Persatuan Guru NU (Pergunu), Pencak Silat NU Pagar Nusa, Ikatan Sarjana NU (ISNU), dan Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi). (red)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network