Kongres PMII
Jelang Kongres PMII, Konfercab Fiktif Marak di Sulsel

Makassar – Jelang Kongres PMII 2017 di Palu, kader PMII di sejumlah daerah Sulawesi Selatan diresahkan munculnya berbagai Konfrensi Cabang (Konfercab) palsu, alias tidak berkordinasi dengan pengurus cabang setempat. Setidaknya sudah terjadi di 3 kabupaten kota. Yakni Makassar, Pangkep dan Sidrap.
Hal itu awalnya diungkapkan ketua demisioner PC PMII Pangkep. Pasalnya, ia baru saja melakukan Konfercab sesuai aturan, namun terendus isu adanya konfercab palsu di Pangkep.
Hal itu baru diketahui saat ketua cabang Pangkep terpilih beberapa waktu lalu sedang mengurus SK di PB PMII, Jakarta. Tanpa dinyana, muncul pula satu berkas yang mengatasnamakan cabang Pangkep dengan ketua berbeda.
“Iya, kita mendapat pesan dari ketua cabang (Ari). Katanya ada kasus seperti itu, dan sekjen mau turun mengecek di Pangkep,” kata ketua komisariat PMII STAI Cabang Pangkep, Nuryadin, Jumat, 24 Maret 2017.
Sementara itu, ketua Komisariat Politani (Pangkep) Toha mengatakan, semua dari lima ketua komisariat di Pangkep menyatakan sikap jika Konfercab yang sah itu tanggal 9 Maret 2107 dengan Ari Anugrah yang terpilih sebagai ketua.
“Sayangnya ini ulah PKC Sulsel, kemarin di PB PMII dia katanya konfercab (Pangkep) tanggal 8 Maret 2017 yang tidak tahu siapa yang hadir, waktu dan tempat tidak jelas, tidak ada juga bukti, komisariat dan cabang tidak dilibatkan,” kata Mahadiah.
Dikonfirmasi terpisah, ketua cabang demisioner Pangkep, Afdal menyebtuan Kecab Pangkep yang terpilih itu Ari Anugrah yang terpilih di konfercab yang sah.
Konfercab ganda itu bukan hanya dipangkep, tapi juga di dua daerah lainnya. Yakni Sidrap dan Makassar.
Ketua Demisioner Cabang Makassar, Basri L juga mengatakan demikian. Ia kaget lantaran adanya konfercab lain hampir bersamaan dengan konfercab yang ia lakukan.
Ia pun meminta PB PMII turun ke lapangan. Lantaran kondisi ini bisa merusak PMII di daerah.
“Yang berhak melaksanakan konfrensi cabang adalah yang diamanahkan konfrensi cabang sebelumnya, jangan ada politisasi SK menjelang kongres. Sekjen PB PMII harus secepatnya terjun langsung menindak hal ini yang terjadi di Sulsel terutama Makassar dan Pangkep,” tulis Basri L saat merilis keterangan via Whatshap.
Sementara itu, ketua cabang Sidrap Muhammad Rasyod juga mengalami hal yang sama. Ia dikagetkan dengan konfercab dadakan tanpa melibatkan pengurus cabang.
Ia pun menuding pelakunya adalah PKC PMII berada dibalik konfercab palsu ini, yakni Safri. Rasyid juga menduga cara ini untuk memanipulasi suara di kongres PMII nanti.
“Tgl 20 Maret, di Kantor KUA Maritengngae. Oleh 1 komisariat (KOMISARIAT DDI)“¬, Konfercab tersebut ilegal, karena tidak melalui meksnisme. Tanpa pengetahuan pengurus cabang dan 4 komisariat dr 5 komisariat,”
“Kemudian yang terpilih pada konfercab tersebut tidak memenuhi kriteria. Belum pernah melalui kegiatan formal PMII, apalagi PKD bahkan PKL”
“Tidak ada LPJ, penunjukan langsung. Konfercab tidak sesui mekanisme, melanggar PO dan ADART PMII,”
“Bahkan peserta yang datang pada konfercab versi PKC banyak tidak tahu, hanya di panggil saja,” rilis Muhammad Rasyid via Whatsapp, Sabtu, 25 Maret 2017.
Saat dikonfirmasi ke Safri, sekum PKC PMII Sulsel, Ia belum memberi tanggapan terkait konfercab palsu yang ditudingkan ketua cabang Sidrap. (*)