JQH NU Jakarta Ajak Politisi Tidak Bajak Agama
Halaqah PW JQH NU DKI Jakarta di Diraja Hotel, Jakarta, Ahad 12 Maret 2017 (santrinews.com/ist)
Jakarta – Ketua Pengurus Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama DKI Jakarta Achmad Zarkasyi menghimbau agar agama tidak dibajak demi kepentingan politik praktis.
Hal tersebut disampaikan dalam halaqah yang digelar JQH PWNU DKI Jakarta bertajuk “Menyikapi Isu SARA dalam Pilkada DKI di Jakarta,” bertempat di Hotel Diraja, Jl Tendean, Jakarta Selatan, Ahad, 12 Maret 2017.
“Politik seharusnya tetap menjaga etika dan kerukunan umat. Jangan menghalalkan segala cara hingga agama pun seperti dibajak sedemikian rupa hanya untuk menjegal pasangan calon tertentu dan memenangkan pasangan calon yang lain,” kata Kiai Zarkasyi.
Ia menyebutkan, agama terlalu suci untuk digunakan demi kepentingan politik. Penggunaan agama dalam politik praktis merupakan cara yang kotor.
“Ingat ya, agama itu terlalu suci untuk dibajak demi kepentingan politik sesaat. Saya mengajak agar kita menghentikan cara-cara kotor seperti itu. Jika diteruskan, saya khawatir Pemilik agama, Allah SWT, akan murka pada kita semua,” tambahnya.
Selain itu, Ia juga mengingatkan tanggungjawab ulama untuk menyebarkan agama yang menyejukkan, bukan malah kebencian dan permusuhan. Sebab, kebencian dan permusuhan tidak sesuai dengan ajaran Islam.
“Islam itu agama rahmat. Para ustadz dan tokoh agama harus mengajarkan nilai-nilai moral dan kebaikan kepada masyarakat. Kita semua bertanggung-jawab di dunia dan akhirat. Jangan sampai agama dijadikan alat untuk menyebar kebencian dan permusuhan. Permusuhan dan kebencian jelas tidak sejalan dengan ajaran Islam yang sangat luhur ini,” tuturnya.
Acara halaqah diisi oleh dua nara sumber, yaitu KH Taufik Damas (RelaNU) dan KH Zuhri Yaqub, Wakil Rois Syuriah PWNU DKI Jakarta. selain itu, juga hadir KH Ahmad Zahari, Wakil Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta (ubaid)